30 Agustus 2009

Sejarah Angkatan Laut Yang Terlewatkan

All hands,
Sejarah adalah bagian dari masa depan, bukan bagian dari masa lalu. Perlakuan kita terhadap sejarah akan menentukan masa depan kita. Kalau kita tidak mengenal sejarah kita sendiri, masa depan yang akan kita bentuk akan baseless.
Angkatan Laut negeri ini mempunyai sejarah yang panjang dan kaya. Sebagian dari sejarah itu sudah terdokumentasikan dalam publikasi resmi, namun ditengarai sebagian lainnya masih tersimpan pada para pelaku yang masih hidup atau keturunan dari para pelaku. Bisa jadi bagian dari sejarah itu tersimpan karena masalah politik di masa lalu, like and dislike dan lain sebagainya.
Salah satu hal penting yang perlu digali dalam sejarah kekuatan laut Indonesia adalah paham navalisme. Harus kita paham, paham navalisme mengalami degradasi tajam karena peralihan rezim politik di masa lalu. Dampaknya kini kita rasakan bersama, betapa pemahaman terhadap navalisme di lingkungan kekuatan laut negeri ini tidak merata. Contoh sederhana adalah pemahaman terhadap tradisi-tradisi Angkatan Laut, yang tidak semua pihak paham akan latar belakang lahirnya tradisi itu.
Paham navalisme kita saat ini terkontaminasi oleh paham kontinental yang sebenarnya bertolak belakang. Karena kontaminasi itu, disadari atau tidak seringkali kita kurang tepat menentukan haluan. Belum lagi masih kuatnya upaya dari pihak-pihak luar untuk membendung oenyebaran paham navalisme, sebab paham ini apabila direalisasikan ke alam nyata yaitu pembangunan kekuatan Angkatan Laut akan menjadikan Angkatan Laut negeri ini lebih menonjol dibandingkan matra lainnya.
Kalau mendengar cerita langsung dari generasi awal perwira lulusan IAL/Den Helder/AAL atau setidaknya membaca buku-buku memoar mereka, tergambar jelas betapa tingginya pemahaman mereka terhadap navalisme. Ada kebanggaan tersendiri bagi mereka menjadi perwira Angkatan Laut. Suatu kebanggaan yang sulit untuk dikatakan semu, sebab tidak sulit membedakan antara yang semu dan nyata.
Tantangan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana menggali kembali sejarah paham navalisme yang sangat mewarnai kekuatan laut negeri ini hingga akhir 1960-an. Kejayaan Angkatan Laut tidak akan tercapai tanpa mengemuka atau dominannya paham navalisme. Paham itu perlu untuk dibangkitkan kembali dan ditanamkan di lingkungan kekuatan laut negeri ini. Dengan demikian, ada keseimbangan antara pembangunan kekuatan yang berupa pengadaan kapal perang dan pesawat udara baru dengan pembangunan mental setiap insan Angkatan Laut negeri ini.

Tidak ada komentar: