24 April 2010

Excess Defense Article

All hands,
Sebagai negara maju dengan superioritas militer, Amerika Serikat selalu senantiasa berupaya mempertahankan keunggulannya atas militer negara-negara lain. Caranya dengan mengembangkan teknologi-teknologi baru sebagai tulang punggung dari pembangunan sistem senjata baru. Dengan masuknya sistem senjata baru seperti kapal perang dan pesawat udara, maka secara otomatis sistem senjata yang lama akan dihapus satu persatu. Bentuknya antara lain penghapusan dari susunan tempur.
Setelah dihapus dari susunan tempur, tidak semua sistem senjata langsung dibesituakan. Sebagian di antaranya dimasukkan dalam Excess Defense Article (EDA) Program. Dengan masuk dalam EDA, senjata-senjata itu bisa dijual ke negara-negara lain dengan sepersetujuan Kongres. Negara-negara di Eropa Timur selama beberapa tahun belakangan dikenal sebagai konsumen dari EDA, begitu pula Irak dan Pakistan.
Biasanya begitu ada sistem senjata yang masuk dalam EDA, pemerintah Amerika Serikat akan memberitahukan kepada negara-negara yang dianggap berminat membeli surplus tersebut. Tentu saja tidak semua negara diberikan informasi soal EDA. Pemberian informasi EDA tidak identik dengan penawaran.
Tentu banyak persyaratan teknis bagi negara yang tertarik dengan sistem senjata yang dikategorikan sebagai EDA. Mulai dari soal end user agreement sampai dengan masalah biaya perbaikan, pelatihan, suku cadang, penyeberangan sistem senjata dan lain sebagainya. Soalnya sistem senjata yang dimasukkan dalam EDA biasanya berlaku ketentuan as where as is.
Salah satu sistem senjata yang masuk dalam EDA saat ini adalah fregat kelas Oliver Hazard Perry. Menurut rencana Pentagon, selama tahun anggaran 2011-2015 terdapat 26 kapal perang kelas itu yang akan dimasukkan dalam EDA. Dengan demikian, kapal perang itu dapat dibeli oleh negara-negara lain yang sejalan dengan kepentingan Washington. Beberapa negara di kawasan Asia Pasifik telah diberitahukan soal ini.
Syaratnya adalah as where as is dan salah satu calon pengguna yang sudah menyatakan sangat tertarik adalah Pakistan. Dengan syarat as where as is dan usia kapal yang rata-rata sudah di atas 30 tahun, perlu dipertimbangkan aspek anggaran (termasuk logistik) apabila berminat atas kapal perang ini.


Tidak ada komentar: