23 Mei 2010

Jangan Lupakan Bapak Angkatan Laut Modern

All hands,
Angkatan Laut Amerika Serikat selama ini banyak dijadikan acuan dalam pembangunan kekuatan laut negara-negara lain di dunia. Kondisi itu karena kekuatan laut Broer Sam adalah yang paling modern dan maju, baik dari segi sistem senjata maupun pembinaan personel. Namun demikian, masih ada negara-negara yang masih berkiblat ke Royal Navy daripada ke U.S. Navy, sebab Royal Navy dianggap sebagai Bapak Angkatan Laut modern.
Merupakan hal yang lumrah bila Royal Navy dinobatkan sebagai Bapak Angkatan Laut modern, sebab tradisi, taktik, strategi dan teknologi Angkatan Laut banyak yang lahir karena dipelopori oleh Inggris. Harap diingat pula bahwa kekuatan laut Inggris pernah “menguasai” lautan dunia dari abad ke-17 hingga awal abad ke-20. Sementara U.S. Navy baru akan seabad “menguasai” laut dunia.
Kekuatan laut Indonesia apabila ditilik dari sejarah perjalanannya mempunyai tiga kiblat. Kiblat pertama adalah Angkatan Laut Belanda, sehingga banyak istilah di kekuatan laut Indonesia yang berbau Belanda. Bahkan ada generasi perwira profesional Angkatan Laut yang hasil didikan KIM.
Karena ada konflik politik antar negara, kiblat Angkatan Laut Indonesia pun berpaling ke Uni Soviet untuk beberapa saat. Meskipun tidak banyak, beberapa istilah Rusia masih digunakan di Angkatan Laut, khususnya pada kapal selam. Terdapat pula puluhan atau mungkin lebih dari seratus perwira lulusan lembaga pendidikan militer Uni Soviet.
Selanjutnya kiblat Angkatan Laut Indonesia beralih ke Amerika Serikat yang berlaku hingga saat ini. Taktik-taktis operasi laut yang dianut sekarang adalah hasil adopsi dari Amerika Serikat. Walaupun demikian, jumlah perwira Angkatan Laut didikan Om Sam tidak banyak.
Sebaliknya, terkesan hubungan Indonesia dengan Inggris dalam hal kerjasama Angkatan Laut kurang erat. Bisa jadi karena Indonesia bukan negara anggota Persemakmuran. Akan tetapi, lebih baik bila Angkatan Laut Indonesia lebih banyak berguru kepada Royal Navy. Mengapa demikian?
Royal Navy merupakan kekuatan laut global dengan kemampuan proyeksi kekuatan yang terbatas. Jumlah kapal perangnya bahkan lebih sedikit daripada kekuatan laut Indonesia, namun dari segi kualitas tidak perlu dipertanyakan. Justru dengan kuantitas kapal perang yang terbatas, mereka mampu proyeksi kekuatan ke seluruh dunia. Hal-hal seperti ini perlu dipelajari oleh Indonesia, sehingga kekuatan laut Indonesia suatu saat nanti setidaknya mampu menyebarkan kekuatan minimal di kawasan Asia Tenggara.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

saya tertarik dengan Al, namun, saya mau bertanya apakah fungsi dari para pemikir startegi semacam A. T. Mahan dan J. Corbett. mengingat dalam situs TNI AL kedua prominen tersebut di sebut memberikan pengaruh besar dalam TNI AL