All hands,
Indonesia merupakan salah satu negara operator kapal buru ranjau kelas Tripartites. Kapal buru ranjau yang memperkuat Angkatan Laut Indonesia sejak era pertengahan 1980-an ini merupakan desain bersama tiga negara Eropa, yaitu Belgia, Prancis dan Belanda. Kekuatan laut Indonesia sendiri membeli kapal buru ranjau modern tersebut dari Belanda.
Seiring dengan berjalannya waktu, ketiga negara pembuat kapal ranjau kelas Tripartites telah melaksanakan modernisasi kapal itu. Cakupan modernisasi utamanya pada perlengkapan yang terkait dengan fungsi asasi sebagai kapal buru ranjau, seperti mine-identification and disposal system, combat system (untuk buru ranjau), pengurangan signature dan berat pada ruang mesin, penghematan konsumsi power dan penggantian bilah daun baling-baling dan lain sebagainya. Dengan modernisasi tersebut, diharapkan kinerja kapal buru ranjau kelas Tripartites meningkat, terlebih dihadapkan pada ancaman asimetris saat ini berupa ancaman peranjauan oleh aktor-aktor non negara guna mendestabilisasikan keamanan maritim.
Kapal buru ranjau kelas Tripartites merupakan kapal andalan bagi Angkatan Laut Indonesia, karena kemampuan kapal kelas ini lebih tinggi daripada kapal serupa kelas Kondor. Kapal kelas Kondor buatan Jerman adalah kapal penyapu ranjau, sementara kemampuannya untuk buru ranjau sangat terbatas. Adapun kelas Tripartites mampu melaksanakan perburuan dan penyapuan ranjau sekaligus.
Mengingat usia kapal buru ranjau kelas Tripartites, belum terlambat untuk melaksanakan modernisasi kapal ini sebagaimana yang telah dilakukan oleh tiga negara pembuatnya. Modernisasi itu dapat mengambil modernisasi yang telah ditempuh oleh ketiga negara Eropa sebagai pembandingnya. Bagaimanapun, ancaman ranjau tetap tidak dapat diabaikan di Indonesia. Masih banyak ranjau peninggalan masa lalu yang terkubur di bawah air dan rata-rata ranjau itu berada di alur pelayaran. Artinya, operasi perlawanan ranjau masih akan menjadi pekerjaan rumah bagi Angkatan Laut negeri ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar