31 Maret 2009

Merumuskan Kepentingan Bersama, Mungkinkah?

All hands,
Pada 2015, ASEAN Security Community diharapkan sudah eksis dan menjalankan fungsinya sebagai wadah kerjasama keamanan negara-negara ASEAN. Namun ada satu pertanyaan yang masih mengganjal soal itu, bisakah negara-negara ASEAN merumuskan kepentingan bersama di bidang keamanan? Apakah bisa dirumuskan common threats and challenges?
Mencermati dinamika hubungan keamanan negara-negara ASEAN selama ini, rasanya sulit merumuskan kepentingan bersama di bidang keamanan. Memang betul bahwa negara-negara ASEAN menganggap terorisme dan keamanan maritim sebagai common threats and challenges. Akan tetapi mereka mempunyai cara yang berbeda-beda menangani kedua isu keamanan, yang tidak lepas dari kepentingan nasional masing-masing.
Sebagai contoh, Singapura paling antusias terhadap ide pelibatan langsung Amerika Serikat dalam penanganan masalah keamanan maritim di Selat Malaka. Sebaliknya, posisi Indonesia bertolak belakang 180 derajat dengan Singapura. Contoh lainnya, pencurian sumber daya laut di perairan yurisdiksi sebagian dilakukan oleh nelayan-nelayan Thailand dan Filipina. Meskipun Indonesia dirugikan secara ekonomi maupun ekologis, tetapi kedua negara itu tidak peduli karena pencurian tersebut terkait dengan roda ekonomi mereka.
Mungkin karena ketidakpahaman soal sulitnya merumuskan kepentingan bersama di ASEAN, ada pihak-pihak di Indonesia yang mencoba merumuskan hal tersebut, khususnya dalam masalah keamanan maritim, dengan mengacu pada pengalaman negara-negara Uni Eropa dan NATO. Padahal pengalaman sejarah negara-negara Eropa (Barat) jauh berbeda dengan negara-negara Asia Tenggara.
Berangkat dengan kenyataan akan sulitnya merumuskan kepentingan bersama ASEAN, lalu bagaimana operasionalisasi ASEAN Security Community nantinya? Jangan-jangan cuma deklarasi ini dan itu, seperti halnya perilaku ASEAN selama ini.

Tidak ada komentar: