05 November 2009

Pendekatan Dalam Opsi Penggantian Kapal Perang

All hands,
Penggantian sejumlah kapal perang dalam susunan tempur armada laut Indonesia bersifat mendesak. Banyak alasan untuk itu yang tidak perlu diuraikan di sini secara rinci. Yang menjadi pertanyaan, pendekatan apa yang digunakan dalam pergantian tersebut? Apakah one-on-one ataukah two/three/four- on-one?
Pendekatan pertama berarti setiap satu kapal perang yang dihapus digantikan oleh satu kapal perang baru yang sejenis. Sedangkan pendekatan kedua berarti dua/tiga/empat kapal perang yang dihapus digantikan oleh satu kapal perang baru. Kedua pendekatan ini merupakan pilihan-pilihan di tengah ketidakberpihakan pemerintah negeri yang dua pertiga wilayahnya adalah lautan terhadap Angkatan Lautnya sendiri.
Menurut hemat saya, pendekatan pertama dapat diterapkan untuk kapal kombatan, baik kapal atas air maupun kapal selam. Sedangkan pendekatan kedua bisa dilaksanakan pada kapal non kombatan, khususnya kapal angkut. Pendekatan pertama dapat diterapkan karena kapal kombatan Indonesia ke depan seharusnya tidak boleh lebih sedikit daripada yang ada saat ini, sebab harus diingat bahwa wilayah tanggung jawab Angkatan Laut negeri ini sangat luas.
Untuk pendekatan kedua, bisa diterapkan dengan catatan bahwa kapal pengganti mempunyai kapasitas angkut yang lebih besar daripada kapal angkut yang digantikan. Misalnya tiga LST digantikan oleh satu LPD. Memang fungsi asasinya keduanya berbeda, namun LPD masih tetap dapat melaksanakan operasi amfibi meskipun tidak dapat melakukan beaching.
Dalam kondisi yang tidak menguntungkan bagi Angkatan Laut negeri ini sekarang, sudah sepantasnya kita mencari solusi yang tidak mengurangi kemampuan Angkatan Laut dari kondisi saat ini. Bahkan sudah sepantasnya bila kekuatan laut Indonesia lebih maju daripada kondisi sebelumnya. Bila kita ngene-ngene ae, artinya tidak ada perubahan.
Kata kuncinya adalah masih tersedia peluang untuk kembali memperkuat Angkatan Laut di tengah atmosfir ketidakberpihakan pemerintah terhadap pembangunan kekuatan Angkatan Laut. Tinggal peluang itu mau dimanfaatkan atau tidak?

2 komentar:

Anonim mengatakan...

bung,KRI Karimata & KRI Mentawai diganti juga gak? Ternyata ruang2x ABK-nya gak pake AC ya. Trus masak kec-nya cuma 9 knot, barge-nya US Navy yg baru aja udah ampe 12 knot.
-Pororo-

Allhands mengatakan...

Sepengetahuan saya belum tuh. Diprioritaskan pada LST.