15 November 2010

Di Balik Sistem Senjata Surplus

All hands,
Amerika Serikat dewasa ini berupaya memasarkan sistem senjata surplus alias sistem senjata bekas kepada negara-negara yang berminat. Yang menjadi sasaran adalah negara-negara sekutu seperti NATO maupun negara-negara lain di dunia yang dianggap sebagai kawan dan mitra. Penawaran sistem senjata surplus tersebut selalu diimbuhi kata "lebih murah" daripada membeli sistem senjata baru yang sejenis. Di balik penawaran itu, ada beberapa hal yang perlu dipahami.
Pertama, penghematan anggaran. Memelihara sistem senjata surplus hingga sistem itu dihapus membutuhkan biaya tidak sedikit. Sedangkan jumlah sistem senjata yang dikategorikan sebagai surplus alias EDA jumlahnya ribuan pesawat terbang dan beberapa kapal perang. Untuk mengurangi beban anggaran itu, Washington menawarkan pesawat terbang dan kapal perangnya ke berbagai negara. Pakistan adalah salah satu korban dari sistem senjata surplus itu, sebab senjata yang ditawarkan yaitu P-3C Orion dan fregat kelas Oliver Hazard Perry diserahkan dalam kondisi as where as it is, sehingga Islamabad dipaksa mengeluarkan dana untuk me-reftrofit agar bisa digunakan.
Kedua, menghalangi akses pasar negara lain. Penawaran sistem senjata surplus dimaksudkan pula untuk menghalangi akses pasar negara lain yang sebelumnya bergantung pada Amerika Serikat. Yunani yang sebenarnya adalah sekutu Amerika Serikat di NATO adalah korban dalam kategori ini, di mana para petinggi pertahanan dan militer Athena dipaksa untuk membeli kendaraan lapis baja IFV Bradley surplus yang teronggok di gurun pasir New Mexico dengan "ongkos" membatalkan rencana pengadaan kendaraan lapis baja baru jenis BMP-3 dari Rusia yang juga tergolong IFV. Para petinggi Pentagon menyatakan bahwa harga Bradley lebih murah daripada harga BMP-3 baru. Padahal IFV Bradley itu kondisinya as where as it is alias harus di-retrofit terlebih dahulu sebelum bisa digunakan, di mana menurut kalkulasi ekonomi biaya pembelian plus retrofit satu unit Bradley sama dengan satu unit BMP-3 baru.
Ketiga, tidak memperkuat negara sekutu/kawan/mitra. Penawaran sistem senjata surplus oleh Washington kepada negara lain bukan ditujukan untuk memperkuat pertahanan negara-negara sekutu/kawan/mitra Amerika Serikat tersebut. Sebab masa jaminan sistem senjata surplus sangat singkat, sedangkan suku cadangnya sulit diperoleh karena produksinya sudah terbatas atau bahkan terhenti sama sekali. Kondisi demikian sangat jelas tidak memperkuat kemampuan pertahanan negara-negara pemakai senjata surplus itu.

1 komentar:

sewa mobil mengatakan...

makasih buat infonya