All hands,
Pembangunan kekuatan senantiasa didesain untuk dapat merespon dinamika lingkungan strategis saat ini dan ke depan. Oleh karena itu, perencanaan pembangunan kekuatan harus didukung oleh sejumlah masukan dengan parameter terukur. Masukan tersebut harus bersifat mendekati berangkat dari kondisi nyata di lapangan. Dengan kata lain, masukan yang tidak membumi akan membuat perencanaan kekuatan ke depan tak akan mampu menjawab dinamika lingkungan strategis.
Dari situ nampak jelas bahwa perencanaan merupakan titik kritis dalam pembangunan kekuatan. Apabila perencanaannya keliru, maka kekuatan yang dihasilkan pun akan “keliru”. Karena “keliru”, maka kekuatan yang dihasilkan pasti tidak akan dapat menjawab dinamika lingkungan strategis yang berkembang di masa depan.
Kondisi seperti inilah yang harus diwaspadai dan diantisipasi dalam pembangunan kekuatan Angkatan Laut negeri ini. Kesalahan merancang kekuatan saat ini akan dibayar 10-30 tahun ke depan. Oleh karena itu, ada baiknya kebiasaan copy and paste dalam pembangunan kekuatan ditinjau ulang, sebab pembangunan kekuatan yang dilaksanakan di masa alamnya berbeda dengan yang dilakukan sekarang.
Lingkungan strategis akan selalu berubah, apalagi kini ancaman dan tantangan yang muncul bersifat hibrida. Untuk menghadapi ancaman yang bersifat hibrida, mustahil bisa dijawab dengan melakukan copy and paste terhadap pembangunan kekuatan di masa lalu untuk dialih ke pembangunan kekuatan masa kini dan masa depan. Sebaiknya dicamkan bahwa teknologi terus berubah yang pada akhirnya mempengaruhi cara berperang atau menghadapi konflik. Tujuan akhir untuk meraih kemenangan politik dan militer akan tetap abadi, tetapi untuk mencapai hal itu caranya tidak abadi alias terus berubah.
Pembangunan kekuatan senantiasa didesain untuk dapat merespon dinamika lingkungan strategis saat ini dan ke depan. Oleh karena itu, perencanaan pembangunan kekuatan harus didukung oleh sejumlah masukan dengan parameter terukur. Masukan tersebut harus bersifat mendekati berangkat dari kondisi nyata di lapangan. Dengan kata lain, masukan yang tidak membumi akan membuat perencanaan kekuatan ke depan tak akan mampu menjawab dinamika lingkungan strategis.
Dari situ nampak jelas bahwa perencanaan merupakan titik kritis dalam pembangunan kekuatan. Apabila perencanaannya keliru, maka kekuatan yang dihasilkan pun akan “keliru”. Karena “keliru”, maka kekuatan yang dihasilkan pasti tidak akan dapat menjawab dinamika lingkungan strategis yang berkembang di masa depan.
Kondisi seperti inilah yang harus diwaspadai dan diantisipasi dalam pembangunan kekuatan Angkatan Laut negeri ini. Kesalahan merancang kekuatan saat ini akan dibayar 10-30 tahun ke depan. Oleh karena itu, ada baiknya kebiasaan copy and paste dalam pembangunan kekuatan ditinjau ulang, sebab pembangunan kekuatan yang dilaksanakan di masa alamnya berbeda dengan yang dilakukan sekarang.
Lingkungan strategis akan selalu berubah, apalagi kini ancaman dan tantangan yang muncul bersifat hibrida. Untuk menghadapi ancaman yang bersifat hibrida, mustahil bisa dijawab dengan melakukan copy and paste terhadap pembangunan kekuatan di masa lalu untuk dialih ke pembangunan kekuatan masa kini dan masa depan. Sebaiknya dicamkan bahwa teknologi terus berubah yang pada akhirnya mempengaruhi cara berperang atau menghadapi konflik. Tujuan akhir untuk meraih kemenangan politik dan militer akan tetap abadi, tetapi untuk mencapai hal itu caranya tidak abadi alias terus berubah.
2 komentar:
Like very much the last sentence..
Like very much on the last sentence.. Pas!
Posting Komentar