19 Februari 2011

Latihan Perang Di Wilayah Potensi Konflik

All hands,
Dalam rangka mencegah konflik, banyak pendekatan dapat ditempuh. Pendekatan tersebut bukan sekedar diplomasi di dalam ruangan yang sejuk, tetapi bisa pula lewat latihan perang di tengah suhu udara yang tidak sejuk. Banyak negara yang menempuh pendekatan yang terakhir tanpa menutup pendekatan pertama. Indonesia hendaknya menempuh pula pendekatan yang demikian sebagai bagian dari upaya mendukung diplomasi di ruangan yang sejuk dan aneka makanan yang mengundang selera.
Sebagai contoh adalah potensi konflik di Laut Cina Selatan. Jakarta hendaknya tidak menghabiskan energi untuk mencegah konflik di perairan itu hanya lewat pendekatan diplomatik. Karena Jakarta juga memiliki kepentingan di perairan tersebut, Jakarta hendaknya juga menempuh pendekatan latihan militer di sekitar Kepulauan Natuna. Latihan yang digelar mirip yang dilaksanakan pada 1996, namun skenarionya harus lebih realistis. Misalnya, apakah masih patut skenario "membiarkan" musuh merebut wilayah Natuna terlebih dahulu baru kemudian melakukan pukulan balik?
Latihan perang di perairan Kepulauan Natuna dan sekitarnya tidak perlu dikhawatirkan akan menimbulkan eskalasi konflik di kawasan. Sebab latihan itu digelar dalam konteks untuk mengamankan kepentingan nasional Indonesia, baik yang di wilayah perairan teritorial maupun ZEE. Sebaliknya, latihan tersebut bukan kedok untuk menginvasi pulau atau wilayah tertentu di Laut Cina Selatan.
Latihan peran di sekitar Kepulauan Natuna, menurut hemat saya, perlu untuk digelar agar kekuatan Angkatan Bersenjata Indonesia tidak terlena atau terbuai hanya dengan "skenario Ambalat". Jangan sampai pintu depan dijaga, namun musuh masuk dengan pergerakan melambung.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Admiral,

Esensi dari latihan perang di wilayah tertentu Teritorial Indonesia juga mengadung makna bahwa kita sangat responsif terhadap segala upaya yg mengancam kedaulatan dan kepentingan Nasional kita dari pihak manapun, hal bisa juga dipandang sebagai sebagai upaya atau bentuk lain dari KAMPANYE dan DIPLOMASI terbuka utk menunjukan Sikap Tegas kita kepada pihak asing untuk menolak segala bentuk upaya Agresi maupun campur tangan terhadap Kedaulatan dan Kepentingan Nasional Indonesia.