11 Juni 2008

Perbandingan Skenario: Latgab 2008 (Bag-3)

All hands,
Soal skenario Latgab TNI 2008, ada baiknya kita bandingkan dengan latihan serupa yang dilakukan oleh negara lain. Sebagai perbandingan, saya ambil skenario Kakadu Exercise 2007 dan Talisman Sabre 2007.

Skenario Latgab TNI 2008:
Angkatan Bersenjata ”Sonora” merencanakan invasi militer dengan mengerahkan 3 Divisi Infanteri dibantu kekuatan laut dan udara dengan formasi 2 Divisi di depan dan 1 Divisi sebagai cadangan.
Divisi-I ”Sonora” yang terdiri dari Brigade 4, 7 dan 8 melaksanakan invasi sesuai rencana dan berhasil menguasai negara penyangga. Selanjutnya melaksanakan konsolidasi dan reorganisasi setelah bertempur selama 2 minggu dengan membentuk 1 Divisi yang diperkuat pasukan cadangan untuk melakukan invasi ke Indonesia.
Divisi-III ”Sonora” melaksanakan invasi sesuai rencana dan berhasil pula menguasai negara penyangga serta 1 Batalyon berusaha menyerang Indonesia untuk menguasai Kepulauan Natuna. Setelah mendapat perlawanan dari Kompi 134 dan Satuan Wilayah, mereka berhasil menguasai Natuna dengan sisa kekuatannya 1 Kompi di Markas Batalyon yang berkedudukan di Ranai dan 1 Kompi di Pantai Sengiap.
Brigade 1 Divisi-III ”Sonora” melaksanakan invasi ke Batam. Setelah mendapat perlawanan dari Yonif-134 dan Satuan Wilayah, mereka berhasil menguasai Batam dengan kekuatan terakhir 1 Kompi yang tersebar di Tangki Pertamina dan Bandara Hang Nadim.
Sementara Brigade 4 Divisi-I ”Sonora” yang melaksanakan invasi ke Singkawang setelah mendapat perlawanan dari Batalyon-641 dan Satuan Wilayah, berhasil menembus dan menempati posisi terakhir di Singkawang dengan kekuatan 1 Batalyon.
Demikian juga Brigade 8 Divisi-I ”Sonora” yang melaksanakan invasi ke Balikpapan berhasil menembus kekuatan Yonif-613 dan Satuan Kewilayahan. Posisi terakhir Batalyon-18 berada di Kaliorang ditambah Markas Brigade, di Sepaso Batalyon-218 dan di Pantai Sekerat Batalyon-318.

Skenario Kakadu Exercise 2007:
* Intelligence reports indicate that a terrorist group has infiltrated a refugee boat which departed from Kamaria and is heading down to Australia through the PNG archipelago
What do we know about the terrorists?
* Religious extremist group
* While they have been well supported in the past they are slowly loosing that support and as such are planning incidents to gain media attention and lift their profile
* They are known to have alliances with middle eastern religious terrorists groups although there is no evidence of joint operations They have indicated a desire to target both Australian and PNG
Dalam skenario Kakadu Exercise, ada empat negara fiktif yaitu Kamaria, Karu, Legais dan Baykara. Di mana letak keempat negara fiktif itu:
* Negara Kamaria terletak di sebelah utara Irian
* Negara Karu berada di sebelah tenggara Pulau Sumba, NTT dan Barat Daya Pulau Rote
* Negara Legais terletak di sebelah tenggara Papua Nugini dan di sebelah timur Australia
* Negara Baykara di sebelah timur Kepulauan Tanimbar
Skenario Talisman Sabre Exercise 2007:
* Having dealt with terrorism, military uprisings, humanitarian crises, ethnic clashes and coups, the strategists in Talisman Sabre are now creating war games where the economy is at risk.
* Former archipelago of Kamaria along with its lesser island of Karu, and the now-independent nations of Baykara, Legais and Tropicana, where Kamaria is said to have been interfering in recent years.
* Kamaria - which in reality would overlap the US-administered Mariana Islands - had announced Maritime Exclusion Zones around Baykara, east of Timor, and Legais, southeast of Papua New Guinea, to limit support for the Legais freedom fighters.
* Kamaria naval vessels had seized several merchant ships, including some US-owned and Bahamian-flagged vessels, leading to merchant ships and even international aircraft refusing to enter the MEZs.
* Kamaria sank Liberian-flagged merchant ships near Australia, claiming they were carrying arms for Legais rebels.
* Troops played the role of a US-Australian coalition, backed by the UN Security Council, seeking to restore peace in the Timor, Arafura, Coral and Philippine seas.


Dari tiga skenario itu, kita bisa bandingkan cara berpikir mereka dan kita. Mereka tidak berpikir lagi soal invasi dari suatu negara ke negara lain, karena memang bukan jamannya lagi. Mereka berpikir skenario yang lebih realistis, yaitu terorisme, krisis kemanusiaan, pertikaian etnis dan gangguan terhadap alur pelayaran/SLOC yang menyebabkan ekonomi terganggu.
Kalau kita masih terobsesi dengan Okinawa, Normandia, Guadalcanal, Laut Koral.
So...siapa yang lebih pintar baca perkembangan lingkungan strategis? Para perencana mereka atau TNI?

Tidak ada komentar: