20 Januari 2010

Unjuk Kekuatan Di Haiti

All hands,
Gempa dahsyat di Haiti pada 12 Januari 2010 kembali menjadi ajang unjuk kekuatan militer berbagai negara, dengan militer Amerika Serikat memainkan peran paling dominan. Meskipun situasi yang dihadapi di Haiti adalah gempa ---bukan operasi perang---, akan tetapi mesin perang beberapa negara maju disebarkan secara besar-besaran. Dalam konteks kekuatan laut, U.S. Navy yang mengerahkan pula kapal induk USS Carl Vinson (CVN-70) selain beberapa kapal perang lainnya dan kapal Angkatan Laut (USNS). Mengacu pada A Cooperative Strategy for 21st Century Seapower, U.S. Navy sekali lagi menunjukkan dirinya sebagai a force for good.
Dari sini ada pesan yang hendaknya didapat ditangkap oleh para pengambil keputusan di negeri ini. Pesannya singkat, yaitu merupakan mimpi di siang bolong untuk membangun soft power dengan menegasikan kekuatan militer, termasuk Angkatan Laut. Apa yang dilakukan oleh militer Amerika Serikat di Haiti ---termasuk U.S. Navy--- adalah bagian dari soft power untuk menunjukkan bahwa pemerintah dan rakyat Negeri Abang Sama murah hati, bersimpati dan siap menolong rakyat Haiti yang tengah ditimpa kesengsaraan.
Ketika beberapa waktu lalu Filipina ditimpa oleh bencana alam taipun, apa yang bisa dilakukan oleh Indonesia yang selama ini sangat membangga-banggakan soft power? Jangankan menyebarkan kekuatan Angkatan Laut untuk membantu rakyat dan pemerintah Filipina, mengirimkan pesawat angkut C-130 Hercules saja masih berpikir panjang. Meskipun pada akhirnya juga mengirimkan pesawat itu ke Filipina. Itulah akibat dari menegasikan peran kekuatan militer dalam mendukung soft power.
Apa akibat dari semua itu? Indonesia makin kehilangan legitimasi sebagai primus inter pares di ASEAN. Bagaimana kembali bisa menjadi primus inter pares, kalau menolong negara tetangga saja yang sedang ditimpa bencana tidak bisa akibat tidak tersedianya kekuatan militer yang dapat diandalkan dan layak dipercaya?

2 komentar:

Anonim mengatakan...

setuju, bagaimanapun juga kekuatan militer harus diutamakan untuk mendukung negara ini kearah softpower yg sesungguhnya dengan show off force damai.

Anonim mengatakan...

SETUJU TANPA KEKUATAN MILITER MAKA DIPLOMASI HANYALAH OMONG KOSONG BESAR TERLEBIH LAGI DENGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SUBSTANSI DIPLOMAT KITA YANG SANGAT RENDAH.