22 Januari 2010

Latihan Perang Angkatan Laut Terintegrasi

All hands,
Mengacu pada teori Geoffrey Till, kekuatan maritim suatu bangsa merupakan gabungan dari kekuatan Angkatan Laut, armada niaga dan lain sebagainya. Angkatan Laut merupakan inti dari kekuatan maritim suatu bangsa. Namun demikian, peran kekuatan armada niaga tidak dapat diabaikan dalam rangka mendukung Angkatan Laut.
Selama ini, latihan puncak Angkatan Laut yang bersandi Armada Jaya hanya melibatkan unsur-unsur Angkatan Laut saja. Pelibatan tersebut bisa jadi benar, sebab Latihan Armada Jaya adalah barometer untuk melihat dan menilai hasil-hasil pembinaan yang dilaksanakan terhadap unsur-unsur Angkatan Laut, baik kapal perang, pesawat udara, Marinir maupun pangkalan. Akan tetapi dari perspektif lain, sudah saatnya bila Latihan Armada Jaya ke depan sebaiknya melibatkan pula unsur-unsur armada niaga.
Hal itu penting untuk membiasakan para pelaut yang mengawaki armada niaga berinteraksi secara nyata di laut dengan para sejawatnya yang mengawaki kapal perang. Keterlibatan armada niaga dalam Latihan Armada Jaya bisa disisipkan pada unsur Subkogasgab Ratmin Angkatan Laut. Dengan terlibat langsung dalam latihan, para pelaut niaga dapat diajari bagaimana bermanuver di laut dalam suatu konvoi bersama kapal-kapal perang Angkatan Laut. Ilmu dan pengalaman latihan demikian penting apabila suatu saat nanti Angkatan Laut atas nama negara membutuhkan dukungan dari armada niaga dalam mendukung operasi yang akan digelar.
Untuk bisa melaksanakan manuver bersama di laut, tentu para pelaut armada niaga harus diajari dulu teori-teori operasi laut khususnya yang berkaitan dengan operasi yang akan mereka ikuti nantinya. Artinya, interaksi yang rutin dalam ruang kelas yang sama antara antara para pelaut pengawak kapal perang dengan sejawatnya pengawak kapal niaga harus senantiasa dilaksanakan. Tanpa itu sulit untuk bisa langsung mengajak mereka ikut dalam manuver di laut dalam latihan bersama.
Pola seperti ini sudah lama dilaksanakan oleh Angkatan Laut negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, Inggris dan Prancis. Indonesia hendaknya tidak ketinggalan soal ini, sebab di masa lalu beberapa operasi dan atau kampanye militer melibatkan partisipasi unsur armada niaga dalam jumlah yang tidak sedikit. Di masa depan, sangat mungkin preseden itu akan kembali terulang.

Tidak ada komentar: