17 Juni 2010

Sistem Beladiri Pesawat Patroli Maritim

All hands,
Dewasa ini ancaman terhadap pesawat militer, baik pesawat tempur, angkut maupun intai, telah meningkat jauh dibandingkan sebelumnya. Kehadiran rudal anti pesawat, baik yang stasioner pada suatu platform, yang bergerak maupun rudal panggul tidak dapat diabaikan begitu saja. Sehingga kini semua pesawat militer, apapun fungsi asasinya, dilengkapi dengan sistem beladiri. Sistem beladiri itu tidak harus rudal, tetapi bisa pula perangkat elektronika untuk kepentingan jamming terhadap sistem senjata yang diarahkan pada wahana terbang itu.
Sebagian besar Angkatan Laut di dunia mengoperasikan pesawat non kombatan, misalnya pesawat intai dan angkut. Karena bukan pesawat non kombatan, maka dengan sendiri tidak otomatis sistem beladiri seperti ECCM, chaff dan lain sebagainya tersedia pada pesawat itu. Ketersediaannya opsional alias tergantung kebutuhan konsumen. Mengingat bahwa pesawat itu akan beroperasi pada medan yang penuh tantangan, maka kehadiran sistem beladiri merupakan keharusan.
Satu di antara pekerjaan rumah bagi kekuatan udara Angkatan Laut negeri ini adalah melengkapi pesawat udaranya dengan sensor-sensor dan perangkat lainnya yang terkait dengan beladiri. Sebab pesawat udara yang tanpa senjata merupakan sasaran empuk bagi lawan apabila terjadi konflik di laut. Kita harus ingat bahwa (minimal) sebagai mata dan telinga kapal perang, mau tak mau pesawat udara harus dilengkapi dengan peralatan beladiri yang memadai. Sebab pesawat ini akan beroperasi puluhan bahkan bisa ratusan mil dari kapal perang kawan.

Tidak ada komentar: