15 Juni 2010

Tantangan Kapal Induk Cina

All hands,
Eks kapal induk Rusia kelas Varyag yang dibeli oleh Cina kini diduga kuat akan menjadi kapal induk pertama negeri Mao itu setelah menjalani perbaikan berat. Apabila hal itu terwujud, maka ambisi negeri yang tidak mempunyai tradisi maritim itu untuk mempunyai kapal induk akan segera terealisasi. Akan tetapi, kita hendaknya tidak tertipu dengan kenyataan tersebut sebab cerita mengenai memiliki kapal induk berbeda alurnya dengan mengoperasikan kapal induk.
Secara teoritis, kemampuan proyeksi kekuatan Angkatan Laut Cina akan meningkat. Namun dalam praktek, kekuatan laut negeri yang ditinggal oleh Google tersebut belum meningkat. Karena mengoperasikan kapal induk dalam proyeksi kekuatan bukan suatu hal yang mudah. Seperti diketahui, kapal induk sebagai main body harus dikelilingi oleh sejumlah kapal tabir dan gugus depan. Untuk soal seperti ini, Angkatan Laut Cina harus belajar banyak dan tidak bisa sekedar menjiplak seperti halnya membuat pesawat tempur dan produk mainan.
Mengawal konvoi kapal induk bukan pekerjaan gampang, bahkan hal ini diakui oleh U.S. Navy yang telah hampir 100 tahun mengoperasikan kapal jenis itu. Ancaman terhadap kapal induk di masa kini datang dari pesawat udara, rudal jelah dan kapal selam, selain ancaman dari kapal permukaan. Kalau konvoi kapal induk Amerika Serikat saja dalam prakteknya masih bisa dibobol oleh kapal selam Angkatan Laut negara tertentu tanpa mampu dideteksi oleh kapal tabir, apakah Angkatan Laut Cina sebagai pendatang baru akan lebih hebat ilmu dan prakteknya?
Pengalaman negara-negara lain yang selama ini mengoperasikan kapal induk menunjukkan bahwa kapal induk mereka tidak mampu melanglang buana secara global, kecuali milik Amerika Serikat. Cakupan operasional mereka terbatas pada wilayah tertentu saja, bahkan ada negara yang mempunyai kapal induk yang terkesan mengikat kapal induknya di wilayahnya sendiri, padahal kapal induk adalah sarana untuk proyeksi kekuatan.
Bertolak dari situ, kemampuan Cina mengoperasikan kapal induk masih perlu dipertanyakan. Sebab mengoperasikan kapal induk jauh lebih kompleks dan sulit dibandingkan melakukan perbaikan berat terhadap kapal induk bekas.

Tidak ada komentar: