13 Desember 2010

Bangsa Pecundang

All hands,
Selama ini, proyeksi kekuatan sebagai bagian dari strategi maritim belum dieksploitasi secara optimal di Indonesia. Menjadi pertanyaan mengapa hal demikian terjadi. Setidaknya ada beberapa sebab tentang hal itu.
Pertama, kebijakan luar negeri. Kebijakan luar negeri Indonesia tidak jelas mau fokus kemana. Tidak ada konsistensi kebijakan ketika terjadi pergantian kepemimpinan nasional. Meskipun dalam pernyataan resmi ASEAN dinyatakan sebagai fokus utama kebijakan luar negeri Indonesia, namun dalam prakteknya tidak demikian.
Kedua, paradigma penggunaan kekuatan. Selama ini masih kuat tertancap dalam benak para pengambil keputusan di negeri ini bahwa penggunaan kekuatan militer, termasuk Angkatan Laut, dalam merespon dinamika kawasan bagaikan barang haram yang harus dihindari. Hal itu karena mereka masih terjebak dalam pola pikir pasca Konfrontasi yaitu Indonesia jangan mengedepankan kekuatan militer sebab akan mengancam stabilitas kawasan. Paradigma demikian jelas tidak sesuai dengan kepentingan nasional, sebaliknya secara tidak langsung menyenangkan hati beberapa negara eks jajahan Inggris di kawasan Asia Tenggara.
Ketiga, paradigma inward looking. Paradigma ini masih sangat kuat dalam benak para pengambil keputusan di Indonesia. Dalam bidang pertahanan misalnya, bisa dilihat dari upaya penguatan kekuatan militer tertentu yang sebenarnya merupakan lapis pertahanan terakhir dan bukan lapis pertahanan terdepan. Paradigma demikian juga melanda para pengambil kebijakan di dunia sipil.
Tidak ada bangsa di dunia yang berjaya karena memegang teguh inward looking, bahkan sebaliknya tidak sedikit bangsa di dunia menjadi pecundang karena bersikeras dengan paradigma itu. Lihat saja Cina hingga akhir Perang Dunia Kedua yang terus menerus menjadi pecundang bagi negara-negara lain. Kini Negeri Tembok Bambu itu tak mau lagi berstatus pecundang, sehingga kekuatan laut dibangun dan mulai diproyeksikan ke kawasan.
Pertanyaannya, apakah bangsa Indonesia masih ingin terus menjadi bangsa pecundang di kawasan? Kalau tidak mau, bangunlah kekuatan Angkatan Laut dan proyeksikan kekuatan itu ke lautan-lautan dunia di mana kepentingan nasional Indonesia harus diamankan.

Tidak ada komentar: