All hands,
Sejak 1990-an, Cina secara resmi membantah mengklaim wilayah Natuna sebagai wilayah kedaulatannnya. Bantahan itu disampaikan secara resmi oleh para pejabat Cina kepada Indonesia melalui jalur resmi. Masalahnya adalah, bantahan Cina berbeda dengan subyek yang diprotes oleh Indonesia.
Jakarta secara konsisten terus memprotes klaim Beijing terhadap ZEE Indonesia di utara Laut Natuna. Di ZEE itu Beijing dengan seenaknya mengklaim wilayah itu lewat sembilan garis putus-putus. Itulah subyek yang diprotes oleh Jakarta, bukan soal klaim Beijing terhadap Kepulauan Natuna. Sebab memang Beijing tak pernah mengklaim wilayah kepulauan paling utara Indonesia tersebut.
Isu ini hendaknya menjadi perhatian semua pihak terkait di Indonesia, khususnya pengambil keputusan. Jangan sampai terjebak dalam skenario Cina. Kalau terjebak dalam skenario Cina, berarti kerugian akan timbul terhadap Indonesia, minimal sekali wilayah ZEE Indonesia akan berkurang.
Di samping itu, Jakarta hendaknya konsisten memakai forum multilateral untuk menyelesaikan isu Laut Cina Selatan secara damai. Penggunaan forum bilateral seperti yang dikehendaki Beijing akan berpotensi merugikan Jakarta, sebab di sini berbicara soal daya tawar. Daya tawar Indonesia akan lebih kuat apabila berada dalam forum multilateral, misalnya ASEAN atau ARF.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar