All hands,
Bangsa Indonesia sepertinya tidak belajar dari kasus DCA 2006. Dalam DCA yang gagal diimplementasikan karena adanya penentangan yang kuat dari berbagai kalangan di Indonesia, Indonesia memberikan sebagian ruang wilayah kedaulatannya bagi kepentingan latihan militer Singapura. Dengan pemberian ruang itu, Singapura dapat dengan sesuka hatinya menggelar latihan militer di Indonesia, kalau perlu 365 hari x 24 jam kalau mereka sanggup. Sudah menjadi kesepakatan bahwa DCA merupakan blunder bagi Indonesia.
Setelah DCA gagal, negeri penampung koruptor asal Indonesia itu terus gigih merayu dan membujuk Indonesia untuk memberikan ruang kedaulatan kepadanya bagi kepentingan latihan militer. Salah satu upaya tersebut kini nampaknya akan membuahkan hasil. Apapun kedok kerjasama yang disepakati, pada dasarnya semua berakar pada ambisi Singapura untuk memperoleh ruang udara Indonesia.
Pertanyaannya, tidakkah berbagai pihak terkait di Indonesia sadar dengan skenario ini? Sangat disayangkan sangat sedikit pihak di Indonesia yang "mengenal" karakter Singapura. Alangkah celakanya kalau Indonesia kembali terjerumus ke dalam "lubang yang sama" seperti 2006 lalu.
1 komentar:
Saya Setuju dengan Tulisan ini, dan banyak terbukti untuk kawasan pulau bangka, riau dan sekitarnya, jangankan untuk militer, imbas pada komersial pun tergangu.
Mari all element bangsa sadarlah...
Salam kenal
Posting Komentar