29 Desember 2010

Rudal Dan Diplomasi Angkatan Laut

All hands,
Apa hubungan antara rudal dan diplomasi Angkatan Laut? Satu di antara hubungan itu yakni apabila suatu Angkatan Laut mampu "menghadirkan" rudalnya di kota negara lawan ---misalnya lewat surge---, hal itu sudah cukup bagi suatu pamer kekuatan. Surge yang merupakan bentuk serangan terbatas dapat digolongkan sebagai implementasi diplomasi Angkatan Laut, dalam hal ini suasi aktif. Seperti diketahui, dalam suatu aktif terkandung sifat koersif dan kegiatan ini lebih dikenal sebagai gunboat diplomacy.
Untuk bisa "menghadirkan" rudal ke kota negara lawan, suatu Angkatan Laut dituntut untuk mempunyai rudal sasaran darat. Dengan adanya rudal jenis itu, maka unsur koersifnya akan sangat terasa. Serangan itu dipastikan akan mempengaruhi psikologis negara lawan, terutama penduduk sipil. Pertanyaannya, apakah rudal jenis itu cukup diusung oleh kapal permukaan?
Dalam diplomasi Angkatan Laut, visibilitas adalah salah satu hal yang harus diperhatikan. Soal ini, sangat jelas dan tak terbantahkan bahwa kapal permukaan jauh lebih unggul dibandingkan kapal selam yang karakternya memang lebih baik tidak terlihat. Seiring dengan kemajuan teknologi, kapal selam menjadi andalan dalam melancarkan serangan pendadakan terhadap lawan, termasuk melalui peluncuran rudal dengan sasaran di darat.
Dengan demikian, untuk mengirimkan pesan kepada lawan lewat "bahasa rudal" dalam kerangka diplomasi Angkatan Laut, peran kapal selam tidak dapat diabaikan. Dengan karakteristiknya, kapal selam dapat dieksploitasi sedemikian rupa bagi implementasi diplomasi Angkatan Laut.

1 komentar:

not_adriano mengatakan...

Mohon ijin, berarti MM-40 Exocet block 3 yang katanya bisa untuk serang darat terbatas juga mencukupi untuk fungsi ini ya?
kalau nggak ya Klub dari Amur Ber VLS, hehehe