All hands,
Setelah berusaha, akhirnya saya mendapatkan juga dokumen Strategi Maritim India yang berjudul Freedom to use the Seas: India’s Maritime Military Strategy. Dokumen ini diterbitkan pada Mei 2007, tapi baru bulan Agustus 2008 bisa diakses secara bebas oleh pihak asing. Sebelumnya dokumen ini diedarkan oleh AL India secara terbatas ke AL negara-negara lain, termasuk AL kita.
Saya belum pelajari bab per bab dokumen itu, baru lihat secara sepintas. Kalau boleh komentar, dokumen itu sangat lengkap, tujuan yang ingin dicapai juga sangat jelas. Mereka bekerja untuk mencapai tujuan itu. Strateginya jelas tergambarkan, jadi sesuai dengan judulnya. He...he...he...
Banyak hal menarik dari Strategi Maritim India itu. Salah satunya adalah soal MDA alias maritime domain awareness. MDA yang digagas oleh Amerika Serikat ternyata dengan cepat ditangkap idenya dan diadaptasikan dengan kepentingan India.
Dalam Bab V tentang Maritime Domain Awareness, salah satu sub babnya adalah Likely Scenarios for the Use of Military Force by the Indian Navy. Salah satu skenarionya adalah…action to assist the Indian diaspora and Indian interest abroad.
Singkatnya, AL India siap untuk disebarkan ke wilayah-wilayah di sekitar Samudera India untuk melindungi diaspora India. Di Indonesia juga terdapat kantong-kantong diaspora India, antara lain di wilayah Sumatera yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan Samudera India.
Sebenarnya saya nggak terkejut dengan pernyataan dalam Strategi Maritim India itu. Hal itu sudah saya prediksi sebelumnya, karena untuk apa punya AL yang punya kemampuan proyeksi kekuatan dan berstatus blue water navy kalau nggak untuk melindungi kepentingan nasionalnya di luar wilayah yurisdiksi.
Di masa lalu (1987) mereka pernah mau kirim kekuatan untuk melindungi diaspora India di Fiji setelah kudeta militer oleh Kolonel Sitiveni Rabuka. Di Fiji itu terjadi pertarungan kekuasaan antara penduduk asli Fiji dengan diaspora India. Waktu kudeta, orang-orang India sebagian diusir, sebagian ditangkap oleh militer. Cuma karena waktu AL India belum semaju sekarang dan juga jaraknya yang jauh sekali dari India, dia nggak jadi sebarkan kekuatan.
Skenario itu perlu diwaspadai oleh India, khususnya AL kita. Secara demografis, diaspora India di Indonesia banyak di wilayah pantai timur Sumatera yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Diaspora India, kalau kita bandingkan dengan diaspora Cina, jauh lebih eksklusif. Contoh, dia kawin sesama bangsanya.
Selat Malaka sendiri merupakan primary area of interest dari India sendiri. Jadi klop, di Selat Malaka dia punya kepentingan, di pinggiran Selat Malaka banyak diaspora India yang menurut pemerintah India wajib dilindungi.
Setelah berusaha, akhirnya saya mendapatkan juga dokumen Strategi Maritim India yang berjudul Freedom to use the Seas: India’s Maritime Military Strategy. Dokumen ini diterbitkan pada Mei 2007, tapi baru bulan Agustus 2008 bisa diakses secara bebas oleh pihak asing. Sebelumnya dokumen ini diedarkan oleh AL India secara terbatas ke AL negara-negara lain, termasuk AL kita.
Saya belum pelajari bab per bab dokumen itu, baru lihat secara sepintas. Kalau boleh komentar, dokumen itu sangat lengkap, tujuan yang ingin dicapai juga sangat jelas. Mereka bekerja untuk mencapai tujuan itu. Strateginya jelas tergambarkan, jadi sesuai dengan judulnya. He...he...he...
Banyak hal menarik dari Strategi Maritim India itu. Salah satunya adalah soal MDA alias maritime domain awareness. MDA yang digagas oleh Amerika Serikat ternyata dengan cepat ditangkap idenya dan diadaptasikan dengan kepentingan India.
Dalam Bab V tentang Maritime Domain Awareness, salah satu sub babnya adalah Likely Scenarios for the Use of Military Force by the Indian Navy. Salah satu skenarionya adalah…action to assist the Indian diaspora and Indian interest abroad.
Singkatnya, AL India siap untuk disebarkan ke wilayah-wilayah di sekitar Samudera India untuk melindungi diaspora India. Di Indonesia juga terdapat kantong-kantong diaspora India, antara lain di wilayah Sumatera yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan Samudera India.
Sebenarnya saya nggak terkejut dengan pernyataan dalam Strategi Maritim India itu. Hal itu sudah saya prediksi sebelumnya, karena untuk apa punya AL yang punya kemampuan proyeksi kekuatan dan berstatus blue water navy kalau nggak untuk melindungi kepentingan nasionalnya di luar wilayah yurisdiksi.
Di masa lalu (1987) mereka pernah mau kirim kekuatan untuk melindungi diaspora India di Fiji setelah kudeta militer oleh Kolonel Sitiveni Rabuka. Di Fiji itu terjadi pertarungan kekuasaan antara penduduk asli Fiji dengan diaspora India. Waktu kudeta, orang-orang India sebagian diusir, sebagian ditangkap oleh militer. Cuma karena waktu AL India belum semaju sekarang dan juga jaraknya yang jauh sekali dari India, dia nggak jadi sebarkan kekuatan.
Skenario itu perlu diwaspadai oleh India, khususnya AL kita. Secara demografis, diaspora India di Indonesia banyak di wilayah pantai timur Sumatera yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Diaspora India, kalau kita bandingkan dengan diaspora Cina, jauh lebih eksklusif. Contoh, dia kawin sesama bangsanya.
Selat Malaka sendiri merupakan primary area of interest dari India sendiri. Jadi klop, di Selat Malaka dia punya kepentingan, di pinggiran Selat Malaka banyak diaspora India yang menurut pemerintah India wajib dilindungi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar