All hands,
Salah satu elemen kekuatan UNIFIL di Lebanon adalah UNIFIL Maritime Task Force (MTF). Kekuatan Angkatan Laut yang mengisi UNIFIL MTF saat ini adalah European Maritime Force (EUROMARFOR). UNIFIL MTF merupakan Gugus Tugas Pertama Angkatan Laut yang pertama kalinya ikut dalam operasi perdamaian PBB. Terkait dengan Indonesia, beberapa waktu lalu Jerman sebagai salah satu kontributor pada UNIFIL MTF sekaligus anggota EUROMARFOR dengan dukungan negara-negara lain meminta kepada Indonesia agar mengirimkan Gugus Tugas Angkatan Laut untuk bergabung dengan UNIFIL MTF.
Berita baiknya adalah AL kita menurut rencana akan memenuhi permintaan itu. Saat ini unsur kapal perang yang akan disebarkan ke sana sedang disiapkan. Kemungkinan besar kapal perang yang dikirim fregat kelas Van Speijk beserta satu unit heli yang embark di atasnya. Gugus Tugas akan diberangkatkan sekitar Februari 2009. Apabila rencana itu terwujud, itu merupakan kemajuan buat Indonesia dan AL kita sendiri.
Mengapa kemajuan? Karena selama ini persepsi di Indonesia kirim pasukan perdamaian itu identik dengan infanteri AD. Dari 1957 sampai 2008 yang dikirim cuma infanteri tok, dengan sedikit-sedikit unsur Zeni dan Kesehatan. Para pengambil kebijakan di Mabes TNI belum sampai berpikir bahwa di masa kini AL dan AU pun bisa terlibat dalam operasi perdamaian menggunakan kapal perang dan pesawat udara.
Saya ingat beberapa tahun lalu melalui beberapa tulisan internal dan eksternal, saya mencoba memberikan pandangan baru soal partisipasi AL dalam operasi perdamaian. Bahwa di masa kini ada yang namanya maritime PKO, karena stabilitas keamanan maritim menentukan pula stabilitas dunia. Maritime PKO itu sudah pasti domainnya AL dan sudah sewajarnya bila AL kita terlibat. Saya mendorong demikian.
Rencana pengiriman Gugus Tugas AL kita ke Lebanon merupakan pula tantangan. Karena rekan-rekan dan senior-senior yang mengawaki kapal perang yang dikirim dituntut harus mampu bekerja dalam multi-national SOP. Itu sudah pasti!!! Dalam hal ini SOP-nya UNIFIL, yang saya yakin sebenarnya cuma meng-copy paste SOP-nya EUROMARFOR. Singkat, kita harus siap menggunakan SOP UEROMARFOR. Itu tantangannya.
Kalau kita bisa menggunakan SOP itu, itu artinya kemampuan interoperability AL kita sudah bagus. Sebab kita bisa interoperable dengan AL negara-negara Eropa yang sekaligus merupakan anggota NATO.
Berita baiknya adalah AL kita menurut rencana akan memenuhi permintaan itu. Saat ini unsur kapal perang yang akan disebarkan ke sana sedang disiapkan. Kemungkinan besar kapal perang yang dikirim fregat kelas Van Speijk beserta satu unit heli yang embark di atasnya. Gugus Tugas akan diberangkatkan sekitar Februari 2009. Apabila rencana itu terwujud, itu merupakan kemajuan buat Indonesia dan AL kita sendiri.
Mengapa kemajuan? Karena selama ini persepsi di Indonesia kirim pasukan perdamaian itu identik dengan infanteri AD. Dari 1957 sampai 2008 yang dikirim cuma infanteri tok, dengan sedikit-sedikit unsur Zeni dan Kesehatan. Para pengambil kebijakan di Mabes TNI belum sampai berpikir bahwa di masa kini AL dan AU pun bisa terlibat dalam operasi perdamaian menggunakan kapal perang dan pesawat udara.
Saya ingat beberapa tahun lalu melalui beberapa tulisan internal dan eksternal, saya mencoba memberikan pandangan baru soal partisipasi AL dalam operasi perdamaian. Bahwa di masa kini ada yang namanya maritime PKO, karena stabilitas keamanan maritim menentukan pula stabilitas dunia. Maritime PKO itu sudah pasti domainnya AL dan sudah sewajarnya bila AL kita terlibat. Saya mendorong demikian.
Rencana pengiriman Gugus Tugas AL kita ke Lebanon merupakan pula tantangan. Karena rekan-rekan dan senior-senior yang mengawaki kapal perang yang dikirim dituntut harus mampu bekerja dalam multi-national SOP. Itu sudah pasti!!! Dalam hal ini SOP-nya UNIFIL, yang saya yakin sebenarnya cuma meng-copy paste SOP-nya EUROMARFOR. Singkat, kita harus siap menggunakan SOP UEROMARFOR. Itu tantangannya.
Kalau kita bisa menggunakan SOP itu, itu artinya kemampuan interoperability AL kita sudah bagus. Sebab kita bisa interoperable dengan AL negara-negara Eropa yang sekaligus merupakan anggota NATO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar