All hands,
Pengembangan Armada RI ke depan menuntut pula adanya kemampuan-kemampuan yang merata antar tiap armada. Apapun nanti nama pengembangan armada RI, apakah berupa satu armada tunggal yang terdiri dari tiga eskader ataukah satu armada tunggal dengan tiga armada kawasan atau armada bernomor, hal itu bukan masalah. Yang perlu diperhatikan adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki setiap armada kawasan tersebut.
Kemampuan itu akan terkait dengan sistem senjata yang dimiliki. Itu prasyarat penting, sebab eksistensi personel minus sistem senjata yang memadai dari aspek kuantitas maupun kualitas tidak akan berkontribusi positif terhadap kekuatan dan kemampuan armada. Harus diingat bahwa Angkatan Laut adalah sistem senjata yang diawaki.
Bertolak dari kondisi saat ini, pemerataan kemampuan antar armada kawasan pasti memerlukan waktu yang tidak sedikit. Sebab pembentukan armada baru pasti akan bertolak dari situasi yang tak jauh beda dengan keadaan sekarang. Mengingat bahwa pembentukan armada baru berada dalam kerangka MEF, perlu langkah antisipatif jangka menengah yang sangat mungkin daya jangkaunya melampuai MEF. Perlu dipahami bahwa MEF merupakan sasaran antara, bukan sasaran akhir.
Memperhatikan MEF saat ini, sulit mengharapkan armada baru yang nantinya dibentuk akan well established dalam waktu singkat. Artinya, ketika masa MEF berarti kondisi armada baru itu masih perlu pembenahan dan peningkatan terus menerus. Titik krusialnya adalah program pembangunan kekuatan ke depan pasca MEF harus tetap mempunyai keterkaitan dengan MEF, jangan sampai terjadi missing link. Masih sulit untuk memprediksi secara pasti kondisi politik dan ekonomi negeri ini pasca MEF, sebab jaraknya dari saat ini "terlalu jauh".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar