All hands,
Sudah menjadi pemahaman umum betapa sebuah atau serangkaian foto bisa mengubah opini publik yang bisa jadi berujung pada terjadinya perubahan politik yang dahsyat. Foto seorang aparat keamanan Vietnam Selatan menembak seorang tersangka Vietcong di tengah kota dalam Perang Vietnam merupakan arus balik dalam dukungan publik Amerika Serikat terhadap Perang Vietnam. Sebaliknya, foto pengibaran (ulang) bendera Amerika Serikat pada hari kelima Pertempuran Iwojima juga merupakan momen menguatnya dukungan publik Amerika Serikat terhadap Perang Pasifik, termasuk dalam soal pengumpulan war bound. Itu adalah gambaran peristiwa ketika arus informasi di dunia belum sedahsyat saat ini, ketika apa yang terjadi di belahan bumi lain saat ini dapat segera diketahui oleh manusia di belahan bumi lainnya hanya dalam hitungan menit.
Dalam era globalisasi saat ini, ada adagium bahwa siapa yang menguasai informasi maka dia yang menang. Pembentukan opini publik kini menjadi salah satu pekerjaan utama bagi para pejabat pertahanan dan militer untuk menggalang dan mendapatkan dukungan terhadap kebijakan yang mereka tempuh. Lihat contoh betapa media massa dieksploitasi sedemikian rupa di Amerika Serikat guna mendukung kebijakan Perang Afghanistan dan Irak di era Administrasi George W. Bush, Jr. Terkait dengan Angkatan Laut Amerika Serikat, bisa dilihat betapa urusan pembentukan opini publik sama pentingnya dengan memenangkan perang atau operasi yang tengah mereka gelar.
Keseriusan itu bisa diintip misalnya pada situs U.S. Navy yang setiap hari foto-fotonya dimutakhirkan, begitu pula pada situs-situs armadanya, misalnya situs Armada Ketujuh. Dari foto-foto itu bisa dilihat berbagai kegiatan operasional yang mereka gelar saat ini, misalnya kesibukan beberapa orang awak kapal induk menentukan persiapan tinggal landas pesawat tempur lewat pemberian aba-aba menggunakan tangan. Atau di kesempatan lain, awak kapal perang Amerika Serikat yang sedang berpatroli di Teluk Persia memberikan bekal makanan dan minuman kepada awak kapal ikan Iran yang tengah terapung-apung di tengah laut.
Sangat disayangkan di Indonesia eksploitasi fotografi operasional Angkatan Laut masih jauh dari yang diharapkan. Sangat susah menemukan foto-foto personel Angkatan Laut negeri ini yang tengah sibuk dengan tugas pokoknya di laut, misalnya mengawaki PIT atau mengawaki anjungan dalam suatu operasi. Atau bisa pula beberapa personel yang tengah mempersiapkan penembakan torpedo dalam sebuah latihan, dapat juga foto sebuah kapal perang yang tengah menerjang ombak besar dengan haluan tengah masuk ke dalam air. Sebaliknya, sangat mudah menemukan foto-foto kegiatan protokoler di negeri ini.
Dalam peperangan informasi saat ini, fotografi Angkatan Laut sebaiknya dieksploitasi sedemikian rupa. Misalnya dalam kasus di Laut Sulawesi, foto-foto operasional yang tengah dilaksanakan oleh Angkatan Laut negeri ini dapat dimunculkan kepada publik supaya mereka paham dan tahu apa saja yang dilakukan Angkatan Laut di sana. Dari situ diharapkan dukungan mereka kepada Angkatan Laut akan lebih meningkat dibandingkan sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar