All hands,
Cara pandang bangsa Indonesia yang masih berorientasi kontinental bisa dilihat pula dari jumlah pahlawan nasional. Jumlah pahlawan nasional yang berasal dari Angkatan Laut sangat amat sedikit sekali. Bandingkan dengan pahlawan nasional dari matra militer lainnya.
Mau tahu berapa jumlah pahlawan nasional dari Angkatan Laut? Tidak lebih dari lima jari saja.
Situasi itu menggambarkan betapa dari urusan penetapan pahlawan nasional pun, dunia maritim belum dilirik. Memang dari aspek sejarah, operasi Angkatan Laut Indonesia yang berupa pertempuran heroik tidak banyak. Namun perlu dipahami bahwa kepahlawanan seseorang tidak harus dilihat dari urusan pertempuran, khususnya bagi personel militer. Toh berjasa kepada bangsa dan negara tidak berarti harus selalu gugur di medan tempur.
Sedikitnya pahlawan nasional dari Angkatan Laut bisa jadi menunjukkan pula betapa kepahlawan dari laut belum digali secara komprehensif. Misalnya operasi kapal selam dalam rangka operasi Trikora patut untuk digali kembali. Sebab dalam pelaksanaan operasi itu seringkali ada kontak langsung dengan musuh, meskipun tidak pecah menjadi pertempuran laut.
Kalau melihat sejarah Angkatan Laut negeri ini, tidak sedikit personel Angkatan Laut yang berjasa kepada bangsa dan negara, hanya saja status mereka bukan (atau belum) pahlawan nasional. Nama mereka hanya diabadikan di lingkungan pendirian darat Angkatan Laut, pula di kapal perang.
Pesan yang ingin disampaikan di sini adalah paradigma kepahlawanan bangsa ini masih berbau kontinental. Orang-orang yang berjasa dari matra non kontinental belum dilirik untuk diteliti lebih lanjut akan jasa-jasanya terhadap bangsa dan negara ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar