All hands,
Sejak beberapa hari lalu dua kapal perang India INS Kumbhiri (L-22) dan INS Trinkat (T-61) bersandar di Pelabuhan Belawan. Kedua kapal perang jenis pendarat dan korvet itu merupakan tamu Lantamal I, Belawan. Apabila mengikuti keterangan resmi yang diberikan, kunjungan itu adalah untuk mengadakan latihan bersama dengan AL kita.
Hal itu wajar-wajar saja, mengingat memang interaksi AL kita dengan AL India mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Kapal perang kita pun hampir setiap tahun berkunjung ke India, tepatnya di Kepulauan Andaman dan Kepulauan Nikobar mengikuti MILAN Exercise di Port Blair.
Namun ada baiknya kita harus tangkap pula maksud terselubung dari kunjungan itu. Seperti kita ketahui, di kawasan Sumatera Utara dan sekitarnya banyak bermukim komunitas India, baik yang sudah berstatus WNI maupun masih warga negara India. Mereka ini masih mendapat “perhatian” dari pemerintah India, antara lain dengan kunjungan muhibah itu.
Kunjungan muhibah itu merupakan implementasi dari Strategi Militer Maritim India. Sebagai diketahui, dalam strategi tersebut salah satu tugas Angkatan Laut India adalah melindungi diaspora India di manapun, khususnya di kawasan Samudera India. Melindungi di sini artinya luas, bukan saja dalam arti fisik, namun juga dalam arti memberikan perhatian melalui kunjungan kapal perang India.
Salah satu agenda dalam kunjungan muhibah ke Belawan adalah open ship. Dalam agenda itu, masyarakat umum dapat mengunjungi kapal perang India. Sudah bisa ditebak bahwa komunitas India di Medan dan sekitarnya akan mendapat kesempatan khusus guna berinteraksi dengan saudara-saudara sebangsa mereka yang bertugas sebagai awak kapal perang. Bagi Angkatan Laut India, hal itu memberikan pesan kepada komunitas India setempat bahwa mereka mampu hadir di wilayah di mana komunitas India berada. Mereka mampu dan sekaligus memberikan rasa aman dan kebanggaan akan eksistensi India kepada komunitas India.
Kehadiran kapal perang India di wilayah kita pada dasarnya tak perlu dicurigai. Hal itu wajar-wajar saja, apalagi berada dalam kerangka kerjasama Angkatan Laut kedua negara. Cuma kita harus berpikir ke depan, bahwa itu merupakan pesan bahwa bila suatu saat nanti komunitas India di wilayah kita terancam keselamatan nyawa dan hartanya, Angkatan Laut India mampu untuk hadir di sini guna amankan mereka. Itu yang mesti kita antisipasi agar tidak terjadi skenario demikian.
Sejak beberapa hari lalu dua kapal perang India INS Kumbhiri (L-22) dan INS Trinkat (T-61) bersandar di Pelabuhan Belawan. Kedua kapal perang jenis pendarat dan korvet itu merupakan tamu Lantamal I, Belawan. Apabila mengikuti keterangan resmi yang diberikan, kunjungan itu adalah untuk mengadakan latihan bersama dengan AL kita.
Hal itu wajar-wajar saja, mengingat memang interaksi AL kita dengan AL India mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Kapal perang kita pun hampir setiap tahun berkunjung ke India, tepatnya di Kepulauan Andaman dan Kepulauan Nikobar mengikuti MILAN Exercise di Port Blair.
Namun ada baiknya kita harus tangkap pula maksud terselubung dari kunjungan itu. Seperti kita ketahui, di kawasan Sumatera Utara dan sekitarnya banyak bermukim komunitas India, baik yang sudah berstatus WNI maupun masih warga negara India. Mereka ini masih mendapat “perhatian” dari pemerintah India, antara lain dengan kunjungan muhibah itu.
Kunjungan muhibah itu merupakan implementasi dari Strategi Militer Maritim India. Sebagai diketahui, dalam strategi tersebut salah satu tugas Angkatan Laut India adalah melindungi diaspora India di manapun, khususnya di kawasan Samudera India. Melindungi di sini artinya luas, bukan saja dalam arti fisik, namun juga dalam arti memberikan perhatian melalui kunjungan kapal perang India.
Salah satu agenda dalam kunjungan muhibah ke Belawan adalah open ship. Dalam agenda itu, masyarakat umum dapat mengunjungi kapal perang India. Sudah bisa ditebak bahwa komunitas India di Medan dan sekitarnya akan mendapat kesempatan khusus guna berinteraksi dengan saudara-saudara sebangsa mereka yang bertugas sebagai awak kapal perang. Bagi Angkatan Laut India, hal itu memberikan pesan kepada komunitas India setempat bahwa mereka mampu hadir di wilayah di mana komunitas India berada. Mereka mampu dan sekaligus memberikan rasa aman dan kebanggaan akan eksistensi India kepada komunitas India.
Kehadiran kapal perang India di wilayah kita pada dasarnya tak perlu dicurigai. Hal itu wajar-wajar saja, apalagi berada dalam kerangka kerjasama Angkatan Laut kedua negara. Cuma kita harus berpikir ke depan, bahwa itu merupakan pesan bahwa bila suatu saat nanti komunitas India di wilayah kita terancam keselamatan nyawa dan hartanya, Angkatan Laut India mampu untuk hadir di sini guna amankan mereka. Itu yang mesti kita antisipasi agar tidak terjadi skenario demikian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar