All hands,
Dalam Freedom to use the Seas: India’s Maritime Military Strategy, Bab VII membahas tentang Strategi Pembangunan Kekuatan. Disini dijelaskan tiga prinsip dasar pembangunan kekuatan laut India ke depan. Prinsipnya yaitu konsep kemandirian dan indigenesation, menghasilkan kesiapan tempur dan lompatan katak teknologi untuk menjembatani kesenjangan dengan negara maju dan akibat lanjutannya melalui investasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi, infrastruktur uji coba dan kemitraan dengan perguruan tinggi.
Guna mewujudkan pembangunan kekuatan Angkatan Laut India, negeri itu melaksanakan investasi pada sejumlah teknologi masa depan. Strategi Militer Maritim India menegaskan bahwa bidang investasinya meliputi teknologi informasi dan komunikasi, teknologi nano dan teknologi evolusioner. Teknologi evolusioner meliputi sumber daya pembangkit, teknologi propulsi, teknologi angkasa, teknologi senjata, teknologi targeting/navigasi presisi, wahana tanpa awak, simulator dan teknologi computing.
Dalam pembangunan kekuatan Angkatan Laut India, diidentifikasi adanya delapan faktor pendorong. Yaitu maritime domain awareness, enhanced reach and sustainability, operasi anti kapal selam, operasi anti (serangan) udara, operasi ekspedisionari, operasi gabungan, operasi khusus dan peperangan ranjau. Terkait dengan hal itu, pembangunan kekuatan laut akan senantiasa dituntun oleh tiga faktor yaitu perencanaan jangka panjang dan alokasi anggaran dan pembangunan kompetisi inti (pada galangan kapal, pabrik pesawat udara dan industri pertahanan).
Lalu lesson learned apa yang bisa ditarik oleh Indonesia dari sini? Pertama, kekuatan militer harus didukung oleh industri pertahanan yang kuat. Kedua, AL harus berpikir ke depan soal RMA (investasi teknologi oleh India karena soal RMA itu). Ketiga, pembangunan kekuatan harus disesuaikan dengan kebutuhan operasional kini dan ke depan.
Dalam Freedom to use the Seas: India’s Maritime Military Strategy, Bab VII membahas tentang Strategi Pembangunan Kekuatan. Disini dijelaskan tiga prinsip dasar pembangunan kekuatan laut India ke depan. Prinsipnya yaitu konsep kemandirian dan indigenesation, menghasilkan kesiapan tempur dan lompatan katak teknologi untuk menjembatani kesenjangan dengan negara maju dan akibat lanjutannya melalui investasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi, infrastruktur uji coba dan kemitraan dengan perguruan tinggi.
Guna mewujudkan pembangunan kekuatan Angkatan Laut India, negeri itu melaksanakan investasi pada sejumlah teknologi masa depan. Strategi Militer Maritim India menegaskan bahwa bidang investasinya meliputi teknologi informasi dan komunikasi, teknologi nano dan teknologi evolusioner. Teknologi evolusioner meliputi sumber daya pembangkit, teknologi propulsi, teknologi angkasa, teknologi senjata, teknologi targeting/navigasi presisi, wahana tanpa awak, simulator dan teknologi computing.
Dalam pembangunan kekuatan Angkatan Laut India, diidentifikasi adanya delapan faktor pendorong. Yaitu maritime domain awareness, enhanced reach and sustainability, operasi anti kapal selam, operasi anti (serangan) udara, operasi ekspedisionari, operasi gabungan, operasi khusus dan peperangan ranjau. Terkait dengan hal itu, pembangunan kekuatan laut akan senantiasa dituntun oleh tiga faktor yaitu perencanaan jangka panjang dan alokasi anggaran dan pembangunan kompetisi inti (pada galangan kapal, pabrik pesawat udara dan industri pertahanan).
Lalu lesson learned apa yang bisa ditarik oleh Indonesia dari sini? Pertama, kekuatan militer harus didukung oleh industri pertahanan yang kuat. Kedua, AL harus berpikir ke depan soal RMA (investasi teknologi oleh India karena soal RMA itu). Ketiga, pembangunan kekuatan harus disesuaikan dengan kebutuhan operasional kini dan ke depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar