All hands,
Dibandingkan peperangan anti kapal permukaan, peperangan bawah air jauh lebih sulit. Sebab moda peperangan ini berada pada battlespace yang rumit, karena harus mendeteksi dan menghancurkan sasaran yang memanfaatkan aspek fisika dan kimia laut sebagai wahana untuk manuver. Selain itu, peperangan bawah air meliputi pula manuver kekuatan sendiri untuk melawan kapal selam lawan serta kemampuan untuk mengoperasikan kapal selam sendiri secara padu dengan satuan kawan di permukaan dan udara.
Agar peperangan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan, salah satu aspek yang harus diperhitungkan dengan cermat adalah aspek hidro oseanografi. Misalnya ketersediaan peta khusus kapal selam, yang bermanfaat guna mengoptimalkan manuver kapal selam kita dalam menghadapi kapal selam lawan maupun navigasi. Data hidro oseanografi lainnya yang wajib tersedia antara lain topografi bawah laut, temperatur, salinitas, tekanan. Termasuk pula biologi laut yang bermanfaat bagi peperangan anti kapal selam. Efektifitas torpedo maupun peralatan deteksi bawah air seperti sonar,akan ditentukan pula oleh penguasaan kita terhadap data-data hidro oseanografi tersebut.
Karena strategisnya data tersebut, tidak heran bila USNS Impecabble (T-AGOS 23) rutin beroperasi di Laut Cina Selatan dan kini selalu dikawal oleh kapal perang Amerika Serikat. Kapal itu mempunyai kemampuan melakukan pemetaan topografi bawah laut untuk kepentingan peperangan kapal selam. Sebaliknya Cina bersikeras bahwa kegiatan survei yang dilakukan oleh kapal yang bernaung di bawah U.S. Military Sealift Command itu ilegal, sebab Negeri Tirai Bambu tahu kepentingan apa di balik survei tersebut.
Bagi Indonesia, untuk meningkatkan kemampuan peperangan bawah airnya, survei pengumpulan data-data hidro oseagrafi seperti yang telah dijelas sebelumnya adalah mutlak. Survei tersebut memang mahal, tetapi akan menjadikan kita penguasa di battlespace kita sendiri dalam peperangan bawah air. Dengan data-data yang berhasil dikumpulkan dari survei, setidaknya kita bisa memelihara kemampuan untuk menghadapi negara lain di sekeliling Indonesia yang juga mengoperasikan kapal selam.
Dibandingkan peperangan anti kapal permukaan, peperangan bawah air jauh lebih sulit. Sebab moda peperangan ini berada pada battlespace yang rumit, karena harus mendeteksi dan menghancurkan sasaran yang memanfaatkan aspek fisika dan kimia laut sebagai wahana untuk manuver. Selain itu, peperangan bawah air meliputi pula manuver kekuatan sendiri untuk melawan kapal selam lawan serta kemampuan untuk mengoperasikan kapal selam sendiri secara padu dengan satuan kawan di permukaan dan udara.
Agar peperangan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan, salah satu aspek yang harus diperhitungkan dengan cermat adalah aspek hidro oseanografi. Misalnya ketersediaan peta khusus kapal selam, yang bermanfaat guna mengoptimalkan manuver kapal selam kita dalam menghadapi kapal selam lawan maupun navigasi. Data hidro oseanografi lainnya yang wajib tersedia antara lain topografi bawah laut, temperatur, salinitas, tekanan. Termasuk pula biologi laut yang bermanfaat bagi peperangan anti kapal selam. Efektifitas torpedo maupun peralatan deteksi bawah air seperti sonar,akan ditentukan pula oleh penguasaan kita terhadap data-data hidro oseanografi tersebut.
Karena strategisnya data tersebut, tidak heran bila USNS Impecabble (T-AGOS 23) rutin beroperasi di Laut Cina Selatan dan kini selalu dikawal oleh kapal perang Amerika Serikat. Kapal itu mempunyai kemampuan melakukan pemetaan topografi bawah laut untuk kepentingan peperangan kapal selam. Sebaliknya Cina bersikeras bahwa kegiatan survei yang dilakukan oleh kapal yang bernaung di bawah U.S. Military Sealift Command itu ilegal, sebab Negeri Tirai Bambu tahu kepentingan apa di balik survei tersebut.
Bagi Indonesia, untuk meningkatkan kemampuan peperangan bawah airnya, survei pengumpulan data-data hidro oseagrafi seperti yang telah dijelas sebelumnya adalah mutlak. Survei tersebut memang mahal, tetapi akan menjadikan kita penguasa di battlespace kita sendiri dalam peperangan bawah air. Dengan data-data yang berhasil dikumpulkan dari survei, setidaknya kita bisa memelihara kemampuan untuk menghadapi negara lain di sekeliling Indonesia yang juga mengoperasikan kapal selam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar