All hands,
Saat ini U.S. Navy telah dilengkapi dengan dua kapal jenis LCS dari 55 yang direncanakan. Tanpa banyak diketahui oleh banyak pihak, kapal perang yang dirancang untuk bertempur di wilayah littoral ini merupakan hasil dari transformasi Angkatan Laut. Transformasi Angkatan Laut di Amerika Serikat diawali ketika berakhirnya Perang Dingin, sehingga negara itu harus mencari alasan baru guna mendukung eksistensi Angkatan Laut. Lahirlah strategi From The Sea: Preparing The Naval Service for 21st Century pada 1992, yang mana tugas-tugas Angkatan Laut lebih difokuskan pada wilayah littoral sebagai bagian dari proyeksi kekuatan. Sebab musuhnya di tengah laut terbuka yaitu Uni Soviet sudah tutup buku.
Strategi ini kemudian memerlukan kapal perang yang ukurannya lebih kecil daripada fregat, dapat beroperasi di littoral dan dipersenjatai secara memadai. Kapal ini juga diprasyaratkan mampu melakukan network-centric warfare. Saat itu isu RMA tengah mendapat arus utama di U.S. Navy dengan Laksamana Madya Arthur Cerbrowski sebagai penganjur utamanya.
From The Sea kemudian mengalami transformasi menjadi Forward…From The Sea pada 1994. Selanjutnya strategi terakhir digantikan oleh The Navy Operational Concept pada 1997. Harap dipahami bahwa strategi yang terakhir berbeda dengan Naval Operations Concept keluaran 2006.
Strategi The Navy Operational Concept kemudian berubah lagi menjadi Sea Power 21. Sea Power 21 kemudian digantikan oleh Naval Operations Concept. Seterusnya muncul strategi baru yaitu A Cooperative Strategy for 21st Century Seapower.
Meskipun strategi U.S. Navy mengalami beberapa perubahan dan Chief of Naval Operations telah berganti beberapa kali, akan tetapi program LCS yang lahir dari From The Sea tetap dilaksanakan secara konsisten. Sehingga kemudian lahirlah LCS dalam wujud aslinya yang siap beroperasi mengamankan kepentingan nasional Amerika Serikat.
Dari situ nampak jelas bahwa transformasi Angkatan Laut di U.S. Navy berlangsung dalam waktu belasan tahun. Transformasi itu, termasuk eksistensi LCS dalam susunan tempur, tidak terpengaruh oleh pergantian strategi yang dianut maupun pergantian pimpinan organisasi Angkatan Laut. Adanya strategi baru tidak berdiri sendiri, namun senantiasa mempunyai benang merah dengan strategi lama yang digantikan. Alangkah baiknya bila AL kita suatu saat juga bisa meniru contoh tersebut.
Saat ini U.S. Navy telah dilengkapi dengan dua kapal jenis LCS dari 55 yang direncanakan. Tanpa banyak diketahui oleh banyak pihak, kapal perang yang dirancang untuk bertempur di wilayah littoral ini merupakan hasil dari transformasi Angkatan Laut. Transformasi Angkatan Laut di Amerika Serikat diawali ketika berakhirnya Perang Dingin, sehingga negara itu harus mencari alasan baru guna mendukung eksistensi Angkatan Laut. Lahirlah strategi From The Sea: Preparing The Naval Service for 21st Century pada 1992, yang mana tugas-tugas Angkatan Laut lebih difokuskan pada wilayah littoral sebagai bagian dari proyeksi kekuatan. Sebab musuhnya di tengah laut terbuka yaitu Uni Soviet sudah tutup buku.
Strategi ini kemudian memerlukan kapal perang yang ukurannya lebih kecil daripada fregat, dapat beroperasi di littoral dan dipersenjatai secara memadai. Kapal ini juga diprasyaratkan mampu melakukan network-centric warfare. Saat itu isu RMA tengah mendapat arus utama di U.S. Navy dengan Laksamana Madya Arthur Cerbrowski sebagai penganjur utamanya.
From The Sea kemudian mengalami transformasi menjadi Forward…From The Sea pada 1994. Selanjutnya strategi terakhir digantikan oleh The Navy Operational Concept pada 1997. Harap dipahami bahwa strategi yang terakhir berbeda dengan Naval Operations Concept keluaran 2006.
Strategi The Navy Operational Concept kemudian berubah lagi menjadi Sea Power 21. Sea Power 21 kemudian digantikan oleh Naval Operations Concept. Seterusnya muncul strategi baru yaitu A Cooperative Strategy for 21st Century Seapower.
Meskipun strategi U.S. Navy mengalami beberapa perubahan dan Chief of Naval Operations telah berganti beberapa kali, akan tetapi program LCS yang lahir dari From The Sea tetap dilaksanakan secara konsisten. Sehingga kemudian lahirlah LCS dalam wujud aslinya yang siap beroperasi mengamankan kepentingan nasional Amerika Serikat.
Dari situ nampak jelas bahwa transformasi Angkatan Laut di U.S. Navy berlangsung dalam waktu belasan tahun. Transformasi itu, termasuk eksistensi LCS dalam susunan tempur, tidak terpengaruh oleh pergantian strategi yang dianut maupun pergantian pimpinan organisasi Angkatan Laut. Adanya strategi baru tidak berdiri sendiri, namun senantiasa mempunyai benang merah dengan strategi lama yang digantikan. Alangkah baiknya bila AL kita suatu saat juga bisa meniru contoh tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar