All hands,
Selama ini seringkali ada pendapat bahwa aspirasi AL kita dalam aspek pembangunan kekuatan kurang bergema di Departemen Pertahanan dan Mabes TNI. Kondisi demikian ditengarai menjadi salah satu penyebab mengapa pengadaan sejumlah alutsista baru dalam beberapa tahun belakangan mengalami hambatan dalam proses di luar AL. Misalnya soal akuisisi kapal selam dan PKR.
Untuk menggemakan aspirasi AL di kedua instansi penting itu, pilihannya adalah menempatkan personel pilihan pada sejumlah pos strategis di sana. Hal ini sudah ditempuh oleh AU, sehingga bukan hal yang aneh bila pengadaan alutsista AU terkesan mulus dibandingkan dengan alutsista AL. Pemikiran soal penempatan personel pilihan pada dasarnya bagus, asal ada satu komitmen di antara semua pihak yang terkait. Misalnya personel yang terpilih nantinya tidak lupa sama AL, sebagai penempatannya di sana bagaimanapun merupakan perwakilan AL.
Pada sisi lain, pembinaan terhadap mereka harus berjalan secara berkesinambungan. Bila tidak dibina, yang terjadi adalah mereka terkesan lupa kacang akan kulitnya. Itulah yang sebagian terjadi saat ini.
Meskipun mungkin menurut perhitungan bahwa DSP belum terpenuhi, akan tetapi hal itu sebaiknya tidak menjadi penghambat untuk menempatkan perwira AL terpilih di Departemen Pertahanan dan Mabes TNI. Sudah bukan waktunya lagi perwira yang ditempatkan di sana merupakan lapis kedua, ketiga dan seterusnya. Sebab peran kedua satuan kerja tersebut vital saat ini dan ke depan, menyangkut pengambilan kebijakan pertahanan dan TNI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar