All hands,
Departemen Pertahanan Australia pada 2 Mei 2009 telah menerbitkan Buku Putih Pertahanan bertajuk Defending Australia In The Asia Pacific Century: Force 2030. Buku Putih ini merupakan yang terbaru sejak dokumen serupa diterbitkan pada tahun 2000 di bawah pemerintahan John Howard yang berjudul Defence 2000: Our Future Defence Force. Defending Australia In The Asia Pacific Century: Force 2030 merupakan realisasi janji Perdana Mentteri Kevin Rudd di masa awal pemerintahannya untuk membuat kebijakan "baru" dalam pertahanan Negeri Kangguru itu.
Untuk ulasan lengkap terhadap Buku Putih 2009 yang ditinjau dari perspektif kepentingan nasional Indonesia, menurut saya setidaknya akan memakan minimal 15 halaman kertas A-4. Sangat mungkin malah 20 halaman, sebab ada hal-hal baru yang dimuat dalam buku ini dibandingkan dokumen serupa tahun 2000.
Banyak aspek yang bisa diulas lebih dalam dari Buku Putih Pertahanan 2009. Baik aspek politik, strategi, pembangunan kekuatan, pembinaan kekuatan maupun logistik. Dari aspek politik, tidak ada perbedaan antara Defence 2000: Our Future Defence Force dengan Defending Australia In The Asia Pacific Century: Force 2030. Yaitu Australia ingin menciptakan a secure Australia in secure region. Secure region yang dimaksud yaitu tidak ada kekuatan lain di kawasan Asia Pasifik, baik aktor negara maupun non negara, yang bisa "menentang" Australia.
Tidak heran bila negeri yang dihuni turunan para narapidana asal Inggris itu menganggap bahwa keutuhan wilayah Indonesia termasuk dalam kepentingan strategisnya. Namun harus dipahami bahwa Indonesia yang utuh tidak identik dengan Indonesia yang kuat dari aspek militer, sebab hal itu akan menjadi ancaman terhadap strategi militernya.
Strategi militer seperti apa? Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar