All hands,
Diplomasi Angkatan Laut antara lain digelar untuk mempertahankan status quo. Misalnya yang dilakukan oleh kekuatan laut Indonesia di Laut Sulawesi menghadapi klaim Negeri Tukang Klaim. Namun sangat disayangkan, di Indonesia diplomasi Angkatan Laut untuk mempertahankan status quo belum dieksploitasi secara optimal. Padahal sarana yang representatif untuk menggelar hal tersebut ada, walaupun jumlahnya tidak banyak.
Untuk mempertahankan status quo, diplomasi Angkatan Laut Indonesia juga harus "ditembakkan" langsung ke jantung Negeri Tukang Klaim. Yaitu mengirimkan kapal perang yang kredibel ke pangkalan Angkatan Laut Negeri Tukang Klaim secara rutin. Pesannya singkat seperti tercantum pada ular-ular perang kapal selam Amerika Serikat yaitu Dont Tread On Me.
Diplomasi Angkatan Laut tidak cukup di wilayah pinggiran saja, seperti di Laut Sulawesi. Tetapi harus pula dilakukan di jantung lawan. Hanya dengan demikian pesan tegas dapat dimengerti oleh lawan, sekaligus memperkuat para perunding Indonesia. Seperti kata Morgenthau, cara diplomasi ada tiga yaitu persuasi, kompromi dan ancaman (penggunaan) kekuatan. Ketiganya harus dieksploitasi secara bersamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar