All hands,
Sejak berakhirnya Perang Dingin, kawasan Asia Pasifik telah dilanda regionalisme Angkatan Laut. Bentuknya antara lain dalam kerjasama multilateral Angkatan Laut di kawasan ini, misalnya lewat WPNS, RIMPAC, CARAT, MSSP dan berbagai kerjasama lainnya. Sebelumnya regionalisme Angkatan Laut sudah didahului oleh FPDA. Regionalisme Angkatan Laut didasari oleh kebutuhan kerjasama untuk menghadapi ancaman dan tantangan yang muncul di kawasan yang dipandang sebagai ancaman dan tantangan bersama.
Dalam konteks ASEAN, gagasan regionalisme Angkatan Laut telah diusung dalam ASEAN Security Community. Pertanyaannya, bagaimana peluang regionalisme Angkatan Laut dalam bingkai ASEAN? Peluang keberhasilan regionalisme itu tetap ada, sepanjang batu kerikil yang ada dalam ASEAN bisa disingkirkan. Batu kerikil itu bentuknya bermacam-macam, tetapi sumber asalnya sama yaitu saling ketidakpercayaan antar beberapa negara ASEAN.
Inilah tantangan nyata untuk mewujudkan regionalisme Angkatan Laut di ASEAN. Dibutuhkan suatu dobrakan untuk menembus kebuntuan soal rasa saling tidak percaya yang selama ini muncul. Berbeda dengan kerjasama regional lainnya, negara-negara ASEAN tidak mempunyai shared history yang sama laiknya NATO dan Uni Eropa nun jauh di sana. Keberhasilan regionalisme Angkatan Laut di Asia Tenggara akan sangat ditentukan oleh kemampuan mendobrak masalah utama yang sejak 1967 belum berhasil dituntaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar