All hands,
Menurut rencana, pada 12 Oktober 2010 akan digelar ADMM+ di Hanoi, Vietnam. ADMM+ merupakan kegiatan yang pertama kalinya dilaksanakan, sebab selama ini ADMM tidak mengenal + (plus). Sesuai dengan kebiasaan ASEAN, adanya embel-embel + (plus) berarti ada negara-negara non ASEAN yang ikut dalam suatu kegiatan ASEAN. Begitu pula dengan ADMM yang aslinya adalah forum resmi para Menteri Pertahanan ASEAN.
Pertanyaannya, kenapa + (plus)? Tak lain dari sikap ASEAN yang tidak pernah ingin mandiri dan berusaha mandiri dalam menata keamanan kawasan Asia Tenggara. ASEAN ---termasuk Indonesia--- selalu saja masih tergantung pada kekuatan ekstra kawasan untuk mengatur keamanan kawasan ini. Dengan ungkapan lain, ASEAN tidak akan pernah mandiri dalam isu keamanan sesuai dengan amanat Bab VIII Piagam PBB, walaupun di sisi lain ASEAN mendirikan ASC.
Terdapat delapan negara yang digolongkan + (plus), termasuk Cina dan Rusia. Dari semua negara plus itu, tentu hulubalangnya tak lain dan tidak bukan adalah Amerika Serikat. Tentu menjadi pertanyaan mengapa ada ADMM+? Para pejabat pertahanan ASEAN boleh saja membuat berbagai macam alasan dan apologi, tetapi substansinya adalah ada kekuatan luar yang memaksakan aspirasinya untuk "cawe-cawe" dalam ADMM. Kekuatan ekstra kawasan itu tidak ingin para Menteri Pertahanan ASEAN mandiri mengatur keamanan kawasannya.
Sangat disayangkan pula bahwa Indonesia terkesan manut saja dengan adanya forum ADMM+. Bisa jadi hal itu karena belum adanya satu persepsi di lingkungan komunitas pertahanan Indonesia tentang bagaimana peran Indonesia dalam menata keamanan kawasan, termasuk dalam bidang kerjasama pertahanan ASEAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar