All hands,
Indonesia berkepentingan dengan stabilitas keamanan di kawasan Laut Cina Selatan. Setidaknya ada dua alasan mengapa Jakarta berkepentingan akan hal tersebut. Pertama, konflik di Laut Cina Selatan yang menghadapkan kekuatan utama kawasan akan mempunyai spill over terhadap Indonesia. Kedua, ZEE Indonesia di Laut Cina Selatan diklaim pula oleh Cina melalui sembilan garis terputus-putus.
Salah satu tugas utama Angkatan Laut Indonesia adalah melindungi SLOC Indonesia, minimal sekali yang berada di wilayah kedaulatan. Dalam konflik di Laut Cina Selatan, sangat mungkin Jakarta akan menerima spill over di sana. Skenario seperti ini harus diantisipasi sejak dini, baik dalam pembangunan kekuatan maupun rencana kontinjensi. Jangan sampai Indonesia sibuk dengan Laut Sulawesi, namun ternyata yang meletus justru di Laut Cina Selatan.
Tentang pembangunan kekuatan Angkatan Laut, kebijakan tentang minimum essential force (MEF) yang telah ditetapkan pemerintah perlu diselaraskan dengan dinamika lingkungan strategis. Maksudnya, MEF perlu pula mengeksploitasi potensi konflik di Laut Cina Selatan dan spill over-nya terhadap kepentingan nasional Indonesia. Dalam konteks operasional Angkatan Laut, apabila MEF melirik ke konflik tersebut maka dipastikan struktur kekuatan yang akan dibangun berbeda dengan sebelumnya. Misalnya soal jenis dan tonase kapal perang, begitu pula dengan dukungan logistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar