All hands,
Prancis berupaya memperluas pengaruh geopolitiknya ke kawasan Asia Tenggara, di antaranya melalui penjualan kapal selam kelas Scorpene buatan DCNS. Wilayah Asia Tenggara secara tradisional dikenal sebagai kawasan pengaruh Amerika Serikat, namun kini terdapat sejumlah pemain baru yang berupaya meluaskan pengaruhnya di sini. Misalnya Rusia dengan penjualan pesawat tempur Sukhoi ke beberapa negara ASEAN, di samping penjualan kapal selam ke Vietnam. Kini Paris pun berupaya meluaskan pengaruhnya di kawasan Asia Tenggara setelah berhasil meraih pijakan di Negeri Tukang Klaim lewat penjualan kapal selam kelas Scorpene.
Sasaran terbaru Paris adalah Jakarta lewat ikut sertanya DCNS dalam tender kapal selam yang dilaksanakan oleh Indonesia. Selama ini kekuatan laut Indonesia memang tidak terlalu aneh dengan sistem senjata keluaran Prancis, tetapi biasanya berupa peralatan elektronika maupun rudal. Sedangkan untuk kapal perang, baik kapal atas air maupun kapal selam, Indonesia belum pernah menggunakan buatan Prancis.
Pertanyaannya, seberapa besar kans Prancis dalam tender kapal selam Indonesia? Hal itu tergantung pada seberapa kuat lobi politik yang dilaksanakan, selain seberapa unggul kapal selam yang ditawarkan dibandingkan dengan sistem senjata serupa buatan HDW. Pula, berapa daya kompetitif harga kapal selam buatan DCNS dibandingkan produksi HDW atau Admiralty Shipyard? Jangan lupa pula, seberapa kuat Paris mampu melobi Washington untuk meloloskan jualannya di Indonesia.
1 komentar:
tinggal jenderal dan penguasa dephankamnya, berapa besar dapat persenan, semakin besar, barang busukpun bakal dibeli
Posting Komentar