All hands,
Indonesia dalam KTT ASEAN November 2010 di Hanoi disepakati memimpin ASEAN selama 2011. Kepemimpinan itu memiliki banyak konsekuensi, di antaranya di bidang protokoler. Sebab Indonesia dalam tahun ini harus membuat sekian pertemuan ASEAN, baik di bidang politik, ekonomi, keamanan maupun sosial budaya. Dalam bidang pertahanan, setidaknya Indonesia harus menggelar pertemuan ADMM+, Chief of Defense Force, Chief of Naval Staff dan Chief of Military Intelligence.
Kondisi itu menggambarkan bahwa Jakarta dituntut mempunyai konsep untuk kerjasama pertahanan ASEAN. Konsep itu harus berakar pada kepentingan nasional, serta harus pula diperjuangkan dalam pertemuan-pertemuan ASEAN tahun depan. Lalu bagaimana agar Jakarta memiliki konsep yang mengacu pada kepentingan nasional?
Pertama, hapuskan ego sektoral. Kedua, duduk bersama antara semua pemangku kepentingan, baik sipil maupun militer. Ketiga, memiliki background dan pengetahuan intelijen yang lengkap soal sikap negara-negara ASEAN plus ARF menyikapi dinamika lingkungan strategis yang berkembang. Minimal dengan ketiga syarat itu maka konsep Indonesia bisa dirumuskan bersama dalam waktu singkat, sebab tahun 2010 akan segera menutup kalendernya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar