All hands,
Isu Laut Cina Selatan bagi Indonesia selain harus dihadapi dengan instrumen diplomasi, hendaknya harus bersiap pula dengan operasi gabungan. Untuk mempersiapkan diri dengan operasi gabungan menghadapi eskalasi konflik di Laut Cina Selatan, hal pertama yang harus dilakukan oleh Indonesia adalah berpikir realistis. Yakni berpikir realistis soal geografis wilayah Laut Cina Selatan dan sekitarnya.
Apabila mampu berpikir realistis, keluarannya adalah sangat jelasnya aktor mana saja yang akan memainkan peran besar dalam menghadapi kontinjensi di sana. Kogasgab yang nantinya dibentuk guna merespon kontinjensi di sana pun kelihatan matra mana yang lebih dominan secara kondisi geografis kawasan pelibatan. Misalnya, Pangkogasgab dan Kaskogasgab berasal dari matra laut dan udara.
Belum terlambat bagi Indonesia untuk menyusun rencana kontinjensi di Laut Cina Selatan, asalkan skenarionya realistisnya, begitu pula Kogasgab yang dibentuk. Jangan sampai skenario dan organisasi yang dibentuk bertolak belakang 180 derajat dengan kondisi geografis di Laut Cina Selatan. Menyusun rencana kontinjensi di Laut Cina Selatan memang tidak mudah, sebab harus berhitung pula soal aspek logistik. Seperti di mana titik bekal ulang bagi kapal perang dan pesawat udara ditempatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar