09 Agustus 2010

Tantangan Operasional Rudal Exocet MM-40 Blok III

All hands,
MBDA kini rajin mempromosikan rudal baru buatannya ke berbagai Angkatan Laut dunia yang selama ini telah menggunakan rudal Exocet sebagai senjata andalannya. Rudal baru tersebut tak lain dan tidak bukan adalah Exocet MM-40 Blok III yang merupakan penerus dari senjata serupa Blok II. Menurut informasi, Angkatan Laut Qatar telah menjadi salah satu konsumen senjata keluaran Eropa tersebut yang dipasang di kapal KCR. Adapun Angkatan Laut Indonesia termasuk yang dirayu untuk memakai rudal ini di masa depan.
Secara teknologi, sangat jelas bahwa rudal Exocet MM-40 Blok III lebih maju daripada pendahulunya. Dengan akan mulai banyak konsumen tradisional MBDA yang memakai Blok III nantinya, dipastikan dalam 10-15 tahun ke depan dukungan suku cadang bagi Blok II akan mulai seret. Hal ini hendaknya diantisipasi sejak dini oleh pemakai Blok II, karena dampaknya akan terbentang luas mulai dari aspek teknis hingga strategis.
Di sisi lain, harus pula diperhatikan teknologi yang disandang oleh adik Blok II yaitu Blok III. Salah satu pembeda di antara dua rudal bersaudara ini adalah jarak jangkau efektif, di mana sang adik mampu menjangkau sasaran hingga 180 km alias menggungguli sang kakak yang cuma 75 km. Blok III sebagaimana halnya sang kakak bisa ditembak dengan moda fire and forget, termasuk bisa diandalkan untuk menghindari jamming lawan atau mengelabui senjata anti rudal musuh.
Akan tetapi satu di antara faktor krusial yang sebaiknya tidak luput dari perhatian adalah jarak jangkau efektif rudal Blok III sejauh 180 km. Katakanlah sasaran berada pada jarak 140 km dari kapal perang yang menggendong Exocet MM-40 Blok III. Agar bisa menembak sasaran dengan tepat, kapal perang yang memuat rudal buatan Eropa ini harus dilengkapi dengan sistem penginderaan yang lintas cakrawala. Bisa berupa radar pengamatan berfrekuensi tinggi, dapat pula satelit yang mengintai dari angkasa, boleh juga dari pesawat pengintai.
Di sinilah tantangan bagi Angkatan Laut manapun yang akan mengoperasikan Exocet MM-40 Blok III secara optimal. Rudal ini bisa saja dipakai untuk menembak sasaran yang jaraknya 40-75 km, namun sangat disayangkan apabila tidak digunakan sekalian untuk melumpuhkan target yang berada di atas 75 km. Untuk bisa mengeksplotasi Blok III secara optimal, setiap Angkatan Laut yang mengoperasikan rudal keluaran MBDA ini harus mempunyai sistem pengamatan jarak jauh, entah yang berbasis di kapal perang, di antariksa ataupun di udara.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Kata orang MBDA, yang block II juga bisa diupgrade jadi block III.

Sebenarnya ada beberapa lagi keunggulan versi block III namun salah satunya adalah kemampuan coastal attack.

Ini berarti bisa dibuat menyerang target2 baik kapal ataupun instalasi strategis yang berada di pelabuhan dan pantai (land attack capability). Ini meningkatkan nilai strategis Exocet MM-40 block III ini.

Untuk mengeksploitasi keunggulan taktis dari kemampuan jangkau tembakan yang jauh (OTH) memang harus diimbangi dengan kemampuan OTHT baik manusia ataupun sarananya.

Radar sasaran permukaan pada kapal perang umumnya krn batasan kontur bumi hanya efektif mencapai 50-60 km saja.

salam
rafaleyyy

Pima mengatakan...

hmmm,,,dengan adanya opsi upgrade dari block II ke III berarti patut dipertimbangkan sistem OTHT dengan helikopter

wah,block III ada land attack ya,,,setara dengan Klub berarti, kalau tidak salah salah satu alasan kapal selam berVLS juga karena klub LACM ya,,,CMIIW