All hands,
Saat ini U.S. Navy sedang melakukan sea trial terhadap USS Freedom (LCS-1). LCS (littoral combat ship) dikembangkan untuk merespon perkembangan asimetris seperti strategi anti akses yang dilaksanakan oleh Angkatan Laut yang lebih lemah dari U.S. Navy. Kapal ini antara lain dirancang untuk menghadapi peperangan ranjau, kapal selam diesel dan kapal cepat torpedo maupun rudal. Diharapkan akhir tahun ini USS Freedom sudah beroperasi.
Yang menarik dari USS Freedom adalah penyebarannya. Kapal ini akan ditempatkan di San Diego, California. Artinya berada di bawah U.S. Pacific Fleet, yaitu U.S. 3rd Fleet. Melihat lokasi penyebarannya di Pasifik, berarti kapal ini akan diproyeksikan di kawasan Asia Pasifik.
Hal itu sebenarnya tidak aneh, karena dibandingkan dengan kawasan Samudera Atlantik, tantangan terhadap kepentingan nasional Amerika Serikat di Pasifik lebih besar. Di kawasan ini terdapat beragam tantangan keamanan, dari tradisional sampai non tradisional. Di wilayah ini juga terdapat beberapa negara yang berani berkata tidak terhadap Washington.
Itu merupakan tantangan bagi Indonesia. Wilayah perairan kita termasuk rawan terhadap instabilitas, dan apabila terjadi instabilitas maka akan berpengaruh terhadap stabilitas kawasan. Sudah seringkali skenario latihan militer multinasional di sekitar Indonesia mengasumsikan adanya instabilitas di negara X di kawasan ini. Dan dalam latihan itu Indonesia terlibat aktif, bukan sekedar observer.
Saat ini U.S. Navy sedang melakukan sea trial terhadap USS Freedom (LCS-1). LCS (littoral combat ship) dikembangkan untuk merespon perkembangan asimetris seperti strategi anti akses yang dilaksanakan oleh Angkatan Laut yang lebih lemah dari U.S. Navy. Kapal ini antara lain dirancang untuk menghadapi peperangan ranjau, kapal selam diesel dan kapal cepat torpedo maupun rudal. Diharapkan akhir tahun ini USS Freedom sudah beroperasi.
Yang menarik dari USS Freedom adalah penyebarannya. Kapal ini akan ditempatkan di San Diego, California. Artinya berada di bawah U.S. Pacific Fleet, yaitu U.S. 3rd Fleet. Melihat lokasi penyebarannya di Pasifik, berarti kapal ini akan diproyeksikan di kawasan Asia Pasifik.
Hal itu sebenarnya tidak aneh, karena dibandingkan dengan kawasan Samudera Atlantik, tantangan terhadap kepentingan nasional Amerika Serikat di Pasifik lebih besar. Di kawasan ini terdapat beragam tantangan keamanan, dari tradisional sampai non tradisional. Di wilayah ini juga terdapat beberapa negara yang berani berkata tidak terhadap Washington.
Itu merupakan tantangan bagi Indonesia. Wilayah perairan kita termasuk rawan terhadap instabilitas, dan apabila terjadi instabilitas maka akan berpengaruh terhadap stabilitas kawasan. Sudah seringkali skenario latihan militer multinasional di sekitar Indonesia mengasumsikan adanya instabilitas di negara X di kawasan ini. Dan dalam latihan itu Indonesia terlibat aktif, bukan sekedar observer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar