All hands,
Dalam pembangunan kekuatan TLDM hingga beberapa tahun ke depan, prioritas pembangunan kekuatan diarahkan pada wilayah di sekitar Laut Sulawesi. Saat ini, Malaysia telah merancang bahwa tiga pangkalan terbesar TLDM berbasis di Sabah, Kalimantan. Saat ini pangkalan TLDM terbesar berada di Teluk Sepanggar, Kinibalu yang berhadapan dengan Laut Cina Selatan dan Sandakan yang terhadapan di Laut Sulu. Terkait dengan pengadaan kapal selam Scorpene, TLDM akan segera membangun pusat latihan kapal selam di Teluk Sepanggar dengan bantuan dari Prancis.
Perkembangan terakhir, Malaysia mulai mengembangkan pangkalan TLDM di Tawau, yang nantinya akan menjadi pangkalan terbesar ketiga setelah Teluk Sepanggar dan Sandakan. Posisi Tawau itu cuma selemparan batu dari Nunukan. Lepas apakah nanti di Tawau akan menjadi basis kapal perang Malaysia ataukah hanya menjadi pangkalan untuk dukungan logistik bagi kapal perang TLDM yang beroperasi, eksistensi pangkalan itu pada 2011 akan berimplikasi besar terhadap kepentingan Indonesia di Laut Sulawesi.
Sangat disayangkan kondisi demikian kurang mendapat perhatian dari Indonesia. Sepertinya bangsa ini, khususnya para pengambil keputusan, lebih sibuk dengan persiapan Pemilu 2009. Padahal kalau kita lihat manifesto atau setidaknya kerangka pemikiran mereka, tak ada satu pun dari para kontestan yang peduli dengan isu maritim, termasuk di dalamnya pembangunan kekuatan laut.
Kita harus ingat bahwa bulan-bulan menjelang pemilu merupakan waktu kritis, karena sangat mungkin di waktu-waktu itu pihak lain menikam Indonesia. Ingat kasus RMSI Maret 2004, diluncurkan ketika Indonesia sedang eforia pemilu. Dalam eforia itu, para pengambil keputusan di negeri ini kurang sensitif terhadap isu-isu non pemilu, termasuk isu keamanan nasional.
Secara pribadi saya khawatir Malaysia akan menusuk kita di Ambalat dalam periode Januari-Oktober 2009. Saat itu secara nyata pemerintah dan DPR tidak berkonsentrasi dengan tugas pokoknya. Itu adalah saat-saat kritis buat republik ini.
Dalam pembangunan kekuatan TLDM hingga beberapa tahun ke depan, prioritas pembangunan kekuatan diarahkan pada wilayah di sekitar Laut Sulawesi. Saat ini, Malaysia telah merancang bahwa tiga pangkalan terbesar TLDM berbasis di Sabah, Kalimantan. Saat ini pangkalan TLDM terbesar berada di Teluk Sepanggar, Kinibalu yang berhadapan dengan Laut Cina Selatan dan Sandakan yang terhadapan di Laut Sulu. Terkait dengan pengadaan kapal selam Scorpene, TLDM akan segera membangun pusat latihan kapal selam di Teluk Sepanggar dengan bantuan dari Prancis.
Perkembangan terakhir, Malaysia mulai mengembangkan pangkalan TLDM di Tawau, yang nantinya akan menjadi pangkalan terbesar ketiga setelah Teluk Sepanggar dan Sandakan. Posisi Tawau itu cuma selemparan batu dari Nunukan. Lepas apakah nanti di Tawau akan menjadi basis kapal perang Malaysia ataukah hanya menjadi pangkalan untuk dukungan logistik bagi kapal perang TLDM yang beroperasi, eksistensi pangkalan itu pada 2011 akan berimplikasi besar terhadap kepentingan Indonesia di Laut Sulawesi.
Sangat disayangkan kondisi demikian kurang mendapat perhatian dari Indonesia. Sepertinya bangsa ini, khususnya para pengambil keputusan, lebih sibuk dengan persiapan Pemilu 2009. Padahal kalau kita lihat manifesto atau setidaknya kerangka pemikiran mereka, tak ada satu pun dari para kontestan yang peduli dengan isu maritim, termasuk di dalamnya pembangunan kekuatan laut.
Kita harus ingat bahwa bulan-bulan menjelang pemilu merupakan waktu kritis, karena sangat mungkin di waktu-waktu itu pihak lain menikam Indonesia. Ingat kasus RMSI Maret 2004, diluncurkan ketika Indonesia sedang eforia pemilu. Dalam eforia itu, para pengambil keputusan di negeri ini kurang sensitif terhadap isu-isu non pemilu, termasuk isu keamanan nasional.
Secara pribadi saya khawatir Malaysia akan menusuk kita di Ambalat dalam periode Januari-Oktober 2009. Saat itu secara nyata pemerintah dan DPR tidak berkonsentrasi dengan tugas pokoknya. Itu adalah saat-saat kritis buat republik ini.
3 komentar:
Seharusnya COS kita yang dulu ya...langsung bikin pangkalan di depan hidung mereka. Jadi kalo mereka mau bikin pangkalan di depan kita berarti menantang kita..tul gak? Kapan ya TNI AL kita jadi nomor satu di dunia lagi kayak zaman Majapahit..amin deh 1000000x
Jadi mana yang lebih penting sekarang, "gun" or "butter"? Dana untuk membangun pangkalan atau fasilitas militer lainnya buisa setara dengan beberapa subsidi untuk masyarakat. Siapa yang harus didahulukan?
@Anonim,
itu kan konsep kuno secara ekonomi,
Kalo kita tinggal negara yg ga stabil keberadaannya, gmn kita mau tinggal tenang??
Terkadang GUN lebih penting dari sekedar butter...
Terutama dalam kondisi kita...
Walopun, di sisi lain kita harus membangun ekonomi kita...
Ada baiknya kita membangun industri persenjataan yang baik sehingga bisa mengekspor (kyk Russia) sehingga bisa menjadi pemasukan negara untuk membantu ekonomi kita...
Yang paling penting, kita harus mempunyai pemerintahan yg peduli terhadap INDONESIA, bukan uang dan Aji mumpung...
Posting Komentar