All hands,
Seperti telah ditulis sebelumnya, dalam operational art harus mengandung keseimbangan antara space-time-force. Menyangkut space, ruang tempur masa kini tidak lagi tiga dimensi yaitu surface, subsurface dan airspace, tetapi telah menjadi empat dimensi dengan tambahan yaitu cyberspace atau electromagnetic spectrum. Perubahan konsep tentang space dalam operational art telah mengubah pula konsep dari battlefield menjadi battlespace. Battlefield hanya terdiri dari tiga dimensi, sementara battlespace komponennya ada empat dimensi.
Terkait dengan hal itu, operational art masa kini mengenal terminologi battlespace awareness. Buat kita yang school of thought-nya bermahzab ke Amerika Serikat dan NATO, tentu sangat paham dengan battlespace awareness. Sebenarnya battlespace awareness juga tercakup dalam school of thought di Rusia, hanya saja istilah yang mereka gunakan berbeda.
Substansinya adalah peperangan masa kini, penguasaan terhadap battlespace awareness sangat mutlak. Kalau ingin mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik strategic objective maupun tactical objective, battlespace awareness harus dikuasai. Pertanyaannya, apa definisi battlespace awareness.
Menurut Milan Vego, battlespace awareness adalah “pengetahuan” tentang ruang fisik di mana kita beroperasi, yang mencakup empat dimensi yaitu surface, subsurface, airspace dan cyberspace. Sedangkan menurut Joint Publication 1-02 U.S. Department of Defense Dictionary of Military and Associated Terms, 12 April 2001 As Amended Through 17 October 2007, battlespace awareness is knowledge and understanding of the operational area’s environment,factors, and conditions, to include the status of friendly and adversary forces, neutrals and noncombatants, weather and terrain, that enables timely, relevant, comprehensive, and accurate assessments, in order to successfully apply combat power, protect the force, and/or complete the mission.
Dari dua definisi itu, sebenarnya tidak ada perbedaan yang substansial. Keduanya menekankan kepada penguasaan atau pengendalian terhadap ruang di mana kekuatan kita beroperasi. Dengan battlespace awareness, kita dapat menentukan rencana operasi maupun manuver di lapangan, termasuk pula melakukan perubahan terhadap rencana operasi sesuai dengan situasi terakhir di lapangan.
Kalau kita tarik ke lingkup Indonesia, dalam hal ini AL kita, banyak pekerjaan rumah yang harus kita bereskan terkait dengan battlespace awareness. Entah itu soal penguasaan informasi terhadap ruang laut (kolom air), pembenahan terhadap kemampuan peperangan elektronika, pembenahan terhadap kemampuan penginderaan maupun K3I dan lain sebagainya. Untuk membereskan pekerjaan rumah itu, AL kita tidak bisa bekerja sendiri, melainkan harus didukung secara nyata oleh pemerintah dengan beragam lembaganya yang terkait.
Pilihan yang tersedia tak ada selain melakukan pembenahan dimaksud, karena jikalau suatu saat nanti kita konflik dengan Angkatan Laut di sekitar negeri ini, battlespace awareness adalah indikator apakah kita akan dapat mencapai strategic and tactical objective atau tidak. Senjata yang canggih, lebih mematikan dan keluaran generasi terakhir tidak akan berarti apa-apa tanpa dukungan battlespace awareness.
Seperti telah ditulis sebelumnya, dalam operational art harus mengandung keseimbangan antara space-time-force. Menyangkut space, ruang tempur masa kini tidak lagi tiga dimensi yaitu surface, subsurface dan airspace, tetapi telah menjadi empat dimensi dengan tambahan yaitu cyberspace atau electromagnetic spectrum. Perubahan konsep tentang space dalam operational art telah mengubah pula konsep dari battlefield menjadi battlespace. Battlefield hanya terdiri dari tiga dimensi, sementara battlespace komponennya ada empat dimensi.
Terkait dengan hal itu, operational art masa kini mengenal terminologi battlespace awareness. Buat kita yang school of thought-nya bermahzab ke Amerika Serikat dan NATO, tentu sangat paham dengan battlespace awareness. Sebenarnya battlespace awareness juga tercakup dalam school of thought di Rusia, hanya saja istilah yang mereka gunakan berbeda.
Substansinya adalah peperangan masa kini, penguasaan terhadap battlespace awareness sangat mutlak. Kalau ingin mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik strategic objective maupun tactical objective, battlespace awareness harus dikuasai. Pertanyaannya, apa definisi battlespace awareness.
Menurut Milan Vego, battlespace awareness adalah “pengetahuan” tentang ruang fisik di mana kita beroperasi, yang mencakup empat dimensi yaitu surface, subsurface, airspace dan cyberspace. Sedangkan menurut Joint Publication 1-02 U.S. Department of Defense Dictionary of Military and Associated Terms, 12 April 2001 As Amended Through 17 October 2007, battlespace awareness is knowledge and understanding of the operational area’s environment,factors, and conditions, to include the status of friendly and adversary forces, neutrals and noncombatants, weather and terrain, that enables timely, relevant, comprehensive, and accurate assessments, in order to successfully apply combat power, protect the force, and/or complete the mission.
Dari dua definisi itu, sebenarnya tidak ada perbedaan yang substansial. Keduanya menekankan kepada penguasaan atau pengendalian terhadap ruang di mana kekuatan kita beroperasi. Dengan battlespace awareness, kita dapat menentukan rencana operasi maupun manuver di lapangan, termasuk pula melakukan perubahan terhadap rencana operasi sesuai dengan situasi terakhir di lapangan.
Kalau kita tarik ke lingkup Indonesia, dalam hal ini AL kita, banyak pekerjaan rumah yang harus kita bereskan terkait dengan battlespace awareness. Entah itu soal penguasaan informasi terhadap ruang laut (kolom air), pembenahan terhadap kemampuan peperangan elektronika, pembenahan terhadap kemampuan penginderaan maupun K3I dan lain sebagainya. Untuk membereskan pekerjaan rumah itu, AL kita tidak bisa bekerja sendiri, melainkan harus didukung secara nyata oleh pemerintah dengan beragam lembaganya yang terkait.
Pilihan yang tersedia tak ada selain melakukan pembenahan dimaksud, karena jikalau suatu saat nanti kita konflik dengan Angkatan Laut di sekitar negeri ini, battlespace awareness adalah indikator apakah kita akan dapat mencapai strategic and tactical objective atau tidak. Senjata yang canggih, lebih mematikan dan keluaran generasi terakhir tidak akan berarti apa-apa tanpa dukungan battlespace awareness.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar