All hands,
Saat ini di perairan Samudera Pasifik dekat Hawaii sedang berlangsung latihan dua tahunan bersandi RIMPAC 2010, mulai 23 Juni 2010 sampai 1 Agustus 2010. Latihan ini merupakan latihan besar-besar Angkatan Laut di kawasan Asia Pasifik yang dimotori oleh Amerika Serikat dan diikuti oleh Angkatan Laut sekutu, kawan dan mitra Broer Sam di kawasan ini. Setiap tahunnya, sekitar 40 kapal perang berbagai jenis terlibat dalam latihan ini. Sejak beberapa tahun terakhir, Angkatan Laut Indonesia juga terlibat dalam RIMPAC yang sejauh ini baru sebatas pengiriman satuan Marinir.
Di antara berbagai skenario yang dilatihkan dalam RIMPAC, skenario peperangan kapal selam dan anti kapal selam selalu menarik perhatian berbagai pihak. Sebab selain sebagai ajang menguji kemampuan jenis peperangan ini bagi Angkatan Laut negara-negara yang terlibat, skenario ini juga dimaksudkan untuk mengirimkan pesan politik kepada Cina. Pembangunan kekuatan militer Negeri Tembok Bambu dinilai tidak transparan oleh Washington dan sekutunya.
Dalam dua tahun terakhir, terdapat beberapa aksi kapal selam Kamerad Mao yang dianggap mengancam konvoi armada U.S. Navy di Samudera Pasifik. Oleh karena itu, ajang RIMPAC senantiasa digunakan oleh Washington untuk mengirimkan pesan kepada Beijing bahwa otot militernya siap menghadapi tindakan tidak bersahabat dari PLAN di laut. RIMPAC merupakan ajang pertunjukkan kedigdayaan strategi, taktik, teknik dan prosedur U.S. Navy terhadap PLAN.
Dipastikan PLAN pasti mengintai latihan itu dengan mengutus kapal selamnya ke wilayah perairan sekitar Hawaii. U.S. Navy pasti tidak bodoh soal itu, sebaliknya siaga dengan kemungkinan instrusi kapal selam Cina. Encounter antar kapal perang kedua Angkatan Laut pasti sangat menarik untuk dicermati dari segi taktik, teknik dan prosedur, akan tetapi sayangnya seringkali terjadinya kontak dirahasiakan hingga beberapa waktu tertentu.
Bagi Indonesia, untuk jangka menengah ada baiknya mengkaji pengiriman kapal perang untuk terlibat dalam RIMPAC. Baik kapal kombatan permukaan maupun kapal selam, selain pula pesawat patroli maritim. Ajang latihan seperti RIMPAC bisa menjadi wadah menguji taktik, teknik dan prosedur kekuatan laut Indonesia, karena manuver itu lebih hidup daripada latihan unilateral di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar