All hands,
Dalam sistem senjata Angkatan Laut, khususnya kapal perang, keandalan sistem pendorong merupakan salah satu faktor menentukan. Sebab sistem pendorong itu yang akan menentukan salah satu kinerja kapal perang dalam misi, baik di masa damai maupun konflik, termasuk perang di dalamnya. Misalnya keandalan kapal perang dalam mengejar kapal perang lain yang terdeteksi. Begitu pula dengan perhitungan cost effectiveness.
Jenis sistem pendorong kapal perang umumnya berkisar pada CODAG, CODOG, COGAG dan CODAD. Setiap jenis sistem pendorong itu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing dan setiap pemilihan salah satu jenis pasti didasarkan pada pertimbangan berbagai aspek.
Salah satu hal yang sering menjadi perdebatan hingga kini adalah efektivitas CODAD dibandingkan dengan jenis lainnya, khususnya CODAG dan CODOG. Benarkah biaya operasional keseluruhan dalam penggunaan CODAD lebih murah daripada CODAG atau CODOG? Kalau dihitung biaya operasional harian, memang sulit dibantah CODAD lebih murah. Namun apabila dikalkulasi dengan life cycle cost, menurut beberapa pihak yang berkompeten, biaya keseluruhan penggunaan CODAG atau CODOG jauh lebih murah daripada CODAD.
Soal itu baru dari sisi biaya operasional secara keseluruhan selama daur hidup suatu kapal perang. Belum lagi ditinjau dari aspek operasional, misalnya saat kapal perang harus mengejar sasaran yang berkecepatan tinggi atau waktu kapal perang harus sampai di suatu perairan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Di sini dibutuhkan sistem pendorong yang mempunyai daya dorong yang kuat. Ketika menyentuh masalah ini, CODAG dan atau CODOG jauh lebih dapat diandalkan daripada CODAD.
Ke depan nampaknya perlu dikaji dengan seksama dan matang soal pemilihan sistem pendorong kapal perang, khususnya di Indonesia. Kebutuhan operasional dan life cycle cost hendaknya lebih diutamakan dalam pertimbangan daripada hal-hal lain, termasuk lebih murah bila dihitung secara operasional harian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar