All hands,
Biaya pengadaan rudal anti kapal tidak murah, dalam kondisi sekarang di pasaran berkisar antara US$ 3-5 juta per buah yang tergantung pada spesifikasinya. Belum lagi bila dihitung total dengan sistem pendukungnya. Oleh karena itu, ada perasaan yang sangat kuat untuk "sayang" menembakkan rudal dalam periode tertentu dan lebih memilih menyimpannya di arsenal.
Masalahnya adalah apakah benar biaya menyimpan rudal lebih murah daripada menembakkan rudal secara periodik? Dengan asumsi satu rudal bernilai US$ 3 juta, ketika ditembakkan maka musnahlah uang US$ 3 juta. Lalu apabila tidak ditembakkan, apakah tetap akan ada penghematan sebesar US$ 3 juta?
Setiap rudal mempunyai masa hidup, yang berkisar antara 10-15 tahun. Kalau suatu rudal disimpan dalam arsenal begitu saja, tetap saja ada biaya untuk memelihara rudal itu. Entah itu kalibrasi giro kompas dan sistem komputer pemandunya, pemeliharaan sistem pendorong dan lain sebagainya. Menurut perhitungan, biaya yang dibutuhkan setiap rudal dalam masa daur hidupnya untuk pemeliharaan adalah setengah dari harga belinya. Jadi kalau satu rudal berharga US$ 3 juta, maka biaya pemeliharaan dalam daur hidupnya adalah US$ 1.5 juta.
Terkait dengan soal itu, perlu dipertimbangkan dengan seksama lebih menguntungkan mana apakah rudal ditembakkan secara periodik ataukah disimpan di arsenal sampai daur hidupnya habis dan kemudian menjadi pajangan di pintu masuk satuan-satuan Angkatan Laut? Menyimpan rudal di arsenal sampai daur hidupnya habis mengeluarkan biaya, sementara menembakkan rudal sebenarnya menghemat biaya, yaitu biaya pemeliharaan yang nilainya setengah dari harga rudal itu.
Dengan menembakkan rudal secara periodik, berarti menjaga keterampilan personel Angkatan Laut dalam hal penembakan rudal, mulai dari proses tracking sasaran hingga penembakan rudal. Semakin jarang menembakkan rudal, dapat dipastikan keterampilan personel Angkatan Laut akan menurun. Apalagi bila pengawak rudalnya adalah personel baru yang belum pernah mempunyai pengalaman menembakkan rudal. Pergantian personel pengawak adalah hal pasti, sebab setiap personel pasti akan mengalami mutasi.
Terkait dengan penembakan rudal secara rutin, hendaknya maksimal setiap 10 tahun ada program pengadaan rudal baru. Dengan demikian rudal lama yang telah ditembakkan akan ada penggantinya. Selain itu, perlu diingat bahwa setiap 10 tahun teknologi rudal mengalami evolusi. Sebagai contoh lihat saja evolusi rudal Exocet.
1 komentar:
Bro allhands/tangan gurita katanya itu rudal bisa di top up alias isi ulang kayak kartu hape jika masanya telah habis, emang sih setelah 1 dasawarsa lebih baik di tembakan utk meningkatkan ketrampilan awaknya
sebelum ditembakkan siapkan kertas A4 atau Legal dan mesin xerox utk foto copy
Bagaimanapun LAPAN telah mampu membuat roket, awak lainnya bisa integrated system...kenapa gak dicoba utk bikin foto copy mungkin kemampuan dan kualitasnya masih kalah tapi dgn seringnya foto copy ditembakkan maka kemampuan untuk membuat seindah warna aslinya seperti slogan FUJI maka kedepannya pasti bisa
Along
Posting Komentar