All hands,
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kini laporan tentang kekuatan militer Cina yang setiap tahun disampaikan oleh Pentagon kepada Capitol Hill tidak dapat diakses oleh publik secara bebas. Kalau hingga 2009 laporan yang disusun oleh para analis Pentagon dengan mudah dapati diakses via situs Departemen Pertahanan Amerika Serikat, kini keadaannya telah berubah. Laporan itu kini hanya dapat diakses secara terbatas oleh "pihak-pihak yang berkepentingan".
Perubahan kebijakan tersebut nampaknya karena Washington tidak ingin Beijing untuk bisa pula mengaksesnya. Seperti diketahui, dalam satu tahun terakhir hubungan antara kedua ibukota kurang baik, antara lain karena insiden USNS Impeccable (T-AGOS-23) dan komentar Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dalam pertemuan ARF di Hanoi Juli 2010 soal penyelesaian masalah Laut Cina Selatan. Oleh sebab itu, sekarang Washington nampaknya menutup akses publik (termasuk publik internasional) terhadap laporan tersebut.
Laporan tahunan tentang kekuatan militer Cina sebenarnya juga bermanfaat bagi Indonesia. Sebab laporan itu bisa menjadi salah satu rujukan dalam mengamati pembangunan kekuatan militer Negeri Tirai Sensor Internet tersebut. Jakarta mempunyai kepentingan dengan laporan itu terkait dengan makin asertifnya Beijing di Laut Cina Selatan, bahkan mengklaim pula wilayah ZEE Indonesia di sekitar Kepulauan Natuna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar