All hands,
Selama ini setidaknya ada dua kendala yang melingkupi tingkat kesiapan operasional kapal perang negeri ini. Pertama yaitu ketersediaan anggaran pemeliharaan, sedangkan kedua yakni usia alutsista yang sudah melewati ambang batas ekonomis. Akibat dua hal tersebut, tingkat kesiapan operasional nyaris berkutat pada persentase tertentu saja. Upaya-upaya untuk mendongkrak tingkat kesiapan operasional bukan tidak ada, tetapi masalahnya upaya itu terkesan seperti menggarami laut.
Selama ini setidaknya ada dua kendala yang melingkupi tingkat kesiapan operasional kapal perang negeri ini. Pertama yaitu ketersediaan anggaran pemeliharaan, sedangkan kedua yakni usia alutsista yang sudah melewati ambang batas ekonomis. Akibat dua hal tersebut, tingkat kesiapan operasional nyaris berkutat pada persentase tertentu saja. Upaya-upaya untuk mendongkrak tingkat kesiapan operasional bukan tidak ada, tetapi masalahnya upaya itu terkesan seperti menggarami laut.
Lalu bagaimana untuk keluar dari masalah yang bagaikan lingkaran setan tersebut? Solusinya sebenarnya mudah dikonsepkan, tetapi sulit dalam realisasi. Yaitu meningkatkan alokasi anggaran pemeliharaan dan menghapus kapal perang yang umurnya sudah melampaui ambang batas ekonomis. Solusi pertama senantiasa terkendala urusan politik, yakni saat bagi-bagi alokasi anggaran di DPR. Sampai saat ini, sulit untuk mengharapkan peningkatan drastis anggaran Angkatan Laut, termasuk uang pemeliharaan alutsista di dalamnya.
Sedangkan solusi kedua yaitu penghapusan kapal perang yang sudah tidak ekonomis juga bukan hal yang mudah. Kendala utamanya adalah paradigma, di mana paradigma "kuantitas" masih lebih dominan daripada paradigma "kualitas". Terhadap paradigma itu, masalah utamanya adalah tidak ada perbandingan lurus antara kuantitas dengan kualitas.
Secara teoritis, penambahan kapal perang baru harus diikuti dengan penghapusan kapal perang lama yang sejenis. Namun hal itu nampaknya masih sulit diterapkan ketika paradigma "kuantitas" masih lebih dominan. Pada akhirnya, lingkaran setan tersebut tidak bisa dipecahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar