All hands,
Minggu depan Cina dijadwalkan akan menggelar China International Fleet Review di Pangkalan Angkatan Laut Qingdao. Kegiatan yang baru pertama kalinya dilaksanakan oleh Negeri Tirai Bambu ini mengikutsertakan sejumlah Angkatan Laut kawasan Asia Pasifik, seperti U.S. Navy dan Indian Navy. Kedua Angkatan Laut, bersama beberapa Angkatan Laut lainnya mengirimkan sejumlah kapal perang untuk berpartisipasi dalam parade kapal perang tersebut.
China International Fleet Review merupakan pesan politik Cina bahwa Angkatan Laut mereka kini mampu untuk diproyeksikan ke kawasan. Contohnya adalah pengiriman Gugus Tugas ke perairan Somalia untuk menindak perompakan dan pembajakan. Seperti diketahui, Cina kini merupakan salah satu negara di dunia dengan jumlah armada niaga yang besar, sehingga menjadi tugas bagi PLA-N untuk melindungi armada niaga negerinya dari ancaman apapun.
Pesan politik juga ditujukan kepada kekuatan maritim yang selama ini dianggap berupaya menghalangi manuver Cina, seperti U.S. Navy, Indian Navy dan JMSDF. Ketiga negara itu sejak beberapa tahun terakhir aktif menggalang kerjasama Angkatan Laut, antara lain melalui Malabar Exercise, baik di Samudera India maupun di Laut Filipina lepas pantai Okinawa. Menurut rencana, kapal perang U.S. Navy dan Indian Navy setelah mengikuti China International Fleet Review akan segera bertolak menuju Laut Filipina lepas pantai Okinawa untuk melaksanakan Malabar Exercise 2009.
Dari sini ada dapat terlihat dua anomali. Pertama yaitu Cina memamerkan kekuatan lautnya kepada negara-negara yang selama ini dianggap berusaha membendungnya. Kedua, negara-negara yang dianggap Cina ingin membendungnya kemudian merespon pamer kekuatan laut Cina dengan menggelar Malabar Exercise 2009 yang dilaksanakan hanya beberapa hari setelah China International Fleet Review berakhir. Malabar Exercise yang terakhir kali digelar di Laut Filipina adalah pada April 2007.
Terkait dengan Indonesia, apa strategi dan kebijakan yang akan ditempuh menghadapi pertarungan para raksasa kawasan ini? Mau atau tidak mau, negeri ini harus bersikap karena para raksasa yang bertarung akan melalui perairan Indonesia dalam manuver dari Samudera India ke Samudera Pasifik dan sebaliknya.
Minggu depan Cina dijadwalkan akan menggelar China International Fleet Review di Pangkalan Angkatan Laut Qingdao. Kegiatan yang baru pertama kalinya dilaksanakan oleh Negeri Tirai Bambu ini mengikutsertakan sejumlah Angkatan Laut kawasan Asia Pasifik, seperti U.S. Navy dan Indian Navy. Kedua Angkatan Laut, bersama beberapa Angkatan Laut lainnya mengirimkan sejumlah kapal perang untuk berpartisipasi dalam parade kapal perang tersebut.
China International Fleet Review merupakan pesan politik Cina bahwa Angkatan Laut mereka kini mampu untuk diproyeksikan ke kawasan. Contohnya adalah pengiriman Gugus Tugas ke perairan Somalia untuk menindak perompakan dan pembajakan. Seperti diketahui, Cina kini merupakan salah satu negara di dunia dengan jumlah armada niaga yang besar, sehingga menjadi tugas bagi PLA-N untuk melindungi armada niaga negerinya dari ancaman apapun.
Pesan politik juga ditujukan kepada kekuatan maritim yang selama ini dianggap berupaya menghalangi manuver Cina, seperti U.S. Navy, Indian Navy dan JMSDF. Ketiga negara itu sejak beberapa tahun terakhir aktif menggalang kerjasama Angkatan Laut, antara lain melalui Malabar Exercise, baik di Samudera India maupun di Laut Filipina lepas pantai Okinawa. Menurut rencana, kapal perang U.S. Navy dan Indian Navy setelah mengikuti China International Fleet Review akan segera bertolak menuju Laut Filipina lepas pantai Okinawa untuk melaksanakan Malabar Exercise 2009.
Dari sini ada dapat terlihat dua anomali. Pertama yaitu Cina memamerkan kekuatan lautnya kepada negara-negara yang selama ini dianggap berusaha membendungnya. Kedua, negara-negara yang dianggap Cina ingin membendungnya kemudian merespon pamer kekuatan laut Cina dengan menggelar Malabar Exercise 2009 yang dilaksanakan hanya beberapa hari setelah China International Fleet Review berakhir. Malabar Exercise yang terakhir kali digelar di Laut Filipina adalah pada April 2007.
Terkait dengan Indonesia, apa strategi dan kebijakan yang akan ditempuh menghadapi pertarungan para raksasa kawasan ini? Mau atau tidak mau, negeri ini harus bersikap karena para raksasa yang bertarung akan melalui perairan Indonesia dalam manuver dari Samudera India ke Samudera Pasifik dan sebaliknya.
1 komentar:
Perkembangan kekuatan China dan India kan mengarah ke Blue Water Navy. Sejauh ini rencana yang dimiliki TNI-AL adalah pengembangan ke arah Green Water Navy pada 2024. Pertanyaanya ; saat itu sudah sejauh apa perkembangan Indian Navy dan PLA N ? Cukupkah level kekuatan itu (jika jalannya mulus)menghadapi mereka dalam kaitannya dengan 3 fungsi AL (militer, konstabulari dan diplomatik) ?
Posting Komentar