All hands,
Maju mundurnya suatu Angkatan Laut ditentukan oleh beragam faktor, baik internal maupun eksternal. Mengacu pada Geoffrey Till, salah satu penentu maju mundurnya Angkatan Laut adalah karakter pemerintah. Peran karakter ini sangat vital, sebab akan menjadi salah satu parameter suatu Angkatan Laut.
Ketika kita mengadakan tinjauan terhadap pencapaian yang telah dicapai oleh kekuatan laut Indonesia dalam jangka 5 tahun terakhir, khususnya menyangkut pengadaan sistem senjata baru dalam rangka pengadaan alutsista, akan ditemukan fakta bahwa kita nyaris tidak mengalami kemajuan. Bahkan ada pendapat yang lebih ekstrem, yakni kita mengalami kemunduran, dalam hal sistem senjata.
Pertanyaannya, mengapa terjadi kemunduran? Apakah hal itu terjadi sebatas masalah-masalah teknis alokasi anggaran di Departemen Keuangan sehingga pengadaan sistem senjata baru tidak terwujud? Apakah hal itu terjadi disebabkan ketidaksamaan persepsi antara Angkatan Laut dengan pihak-pihak lain yang terkait pengadaan sistem senjata? Ataukah ada faktor-faktor lainnya yang tidak kasat mata?
Menurut hemat saya, situasi ini terjadi karena karakter pemerintah. Karakter itu kurang berpihak pada penguatan dan peningkatan kemampuan Angkatan Laut. Karakter itu kurang memandang penting eksistensi dan manfaat Angkatan Laut dalam konteks kepentingan nasional. Karakter itu memandang Angkatan Laut sebagai kekuatan ofensif dalam arti negatif.
Seorang bangsawan Inggris pernah berucap bahwa membutuhkan waktu 300 tahun untuk membangun tradisi maritim. Tradisi maritim bangsa Indonesia sudah terkikis sejak era kolonial dan makin dikikis ketika negeri ini merdeka. Mungkin hanya sekitar 15-20 tahun negeri ini mempunyai pemerintahan dengan karakter maritim, yang hasilnya adalah kejayaan armada Angkatan Laut dan armada niaga Indonesia di wilayahnya sendiri dan kawasan Asia Tenggara. Ketika Indonesia mulai menginjak usia 21 tahun merdeka hingga kini, pembangunan karakter maritim kembali dipinggirkan jauh-jauh.
Sekarang menjadi pertanyaan kapan muncul generasi bangsa ini yang lahir dengan karakter maritim? Apakah 30 tahun lagi? 50 tahun lagi? Atau harus menunggu 300 tahun dari sekarang seperti disinyalir oleh Lord Torrington?
Kelahiran generasi bangsa dengan karakter maritim merupakan suatu awal kebangkitan kejayaan bangsa ini. Kejayaan Angkatan Laut negeri ini mustahil tercipta hanya berbekal semangat, moral dan kerja keras putra-putri bangsa yang mengawaki organisasi Angkatan Laut. Sebaliknya, kejayaan itu harus didukung oleh karakter pemerintah yang berwawasan maritim.
Maju mundurnya suatu Angkatan Laut ditentukan oleh beragam faktor, baik internal maupun eksternal. Mengacu pada Geoffrey Till, salah satu penentu maju mundurnya Angkatan Laut adalah karakter pemerintah. Peran karakter ini sangat vital, sebab akan menjadi salah satu parameter suatu Angkatan Laut.
Ketika kita mengadakan tinjauan terhadap pencapaian yang telah dicapai oleh kekuatan laut Indonesia dalam jangka 5 tahun terakhir, khususnya menyangkut pengadaan sistem senjata baru dalam rangka pengadaan alutsista, akan ditemukan fakta bahwa kita nyaris tidak mengalami kemajuan. Bahkan ada pendapat yang lebih ekstrem, yakni kita mengalami kemunduran, dalam hal sistem senjata.
Pertanyaannya, mengapa terjadi kemunduran? Apakah hal itu terjadi sebatas masalah-masalah teknis alokasi anggaran di Departemen Keuangan sehingga pengadaan sistem senjata baru tidak terwujud? Apakah hal itu terjadi disebabkan ketidaksamaan persepsi antara Angkatan Laut dengan pihak-pihak lain yang terkait pengadaan sistem senjata? Ataukah ada faktor-faktor lainnya yang tidak kasat mata?
Menurut hemat saya, situasi ini terjadi karena karakter pemerintah. Karakter itu kurang berpihak pada penguatan dan peningkatan kemampuan Angkatan Laut. Karakter itu kurang memandang penting eksistensi dan manfaat Angkatan Laut dalam konteks kepentingan nasional. Karakter itu memandang Angkatan Laut sebagai kekuatan ofensif dalam arti negatif.
Seorang bangsawan Inggris pernah berucap bahwa membutuhkan waktu 300 tahun untuk membangun tradisi maritim. Tradisi maritim bangsa Indonesia sudah terkikis sejak era kolonial dan makin dikikis ketika negeri ini merdeka. Mungkin hanya sekitar 15-20 tahun negeri ini mempunyai pemerintahan dengan karakter maritim, yang hasilnya adalah kejayaan armada Angkatan Laut dan armada niaga Indonesia di wilayahnya sendiri dan kawasan Asia Tenggara. Ketika Indonesia mulai menginjak usia 21 tahun merdeka hingga kini, pembangunan karakter maritim kembali dipinggirkan jauh-jauh.
Sekarang menjadi pertanyaan kapan muncul generasi bangsa ini yang lahir dengan karakter maritim? Apakah 30 tahun lagi? 50 tahun lagi? Atau harus menunggu 300 tahun dari sekarang seperti disinyalir oleh Lord Torrington?
Kelahiran generasi bangsa dengan karakter maritim merupakan suatu awal kebangkitan kejayaan bangsa ini. Kejayaan Angkatan Laut negeri ini mustahil tercipta hanya berbekal semangat, moral dan kerja keras putra-putri bangsa yang mengawaki organisasi Angkatan Laut. Sebaliknya, kejayaan itu harus didukung oleh karakter pemerintah yang berwawasan maritim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar