All hands,
Kalau kita membuka kembali rencana pembangunan kekuatan Angkatan Laut negeri ini di masa lalu, para perwira Angkatan Laut di era itu telah merancang konsep penyebaran pangkalan Angkatan Laut. Salah satunya adalah eksistensi dua homebase Angkatan Laut, yaitu satu di wilayah barat dan satu di kawasan timur. Homebase di kawasan barat telah lama dibangun yaitu di Teluk Ratai, namun dengan alasan tertentu tidak digunakan oleh armada dan hanya dipakai oleh Marinir. Sedangkan homebase di wilayah timur dirancang terletak di Sorong.
Sangat disayangkan tidak ada kelanjutan antara rencana pembangunan pangkalan Angkatan Laut di masa lalu dengan masa kini. Di sisi lain, sejak lama dirasakan bahwa homebase di Surabaya sudah kurang layak lagi seiring perkembangan wilayah di sekitarnya. Begitu pula pangkalan yang terletak di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.
Bukan rahasia lagi bahwa sekarang dibutuhkan homebase baru bagi armada Angkatan Laut. Terlebih lagi dalam tahun-tahun ke depan realisasi tiga eskader atau armada bernomor atau armada kawasan yang berada di bawah Armada RI tinggal soal waktu. Guna membangun pangkalan baru, dapat dipastikan memerlukan anggaran pembangunan yang tidak sedikit. Sementara kebutuhan anggaran bagi Angkatan Laut bukan semata soal membuat pangkalan baru, tetapi juga memodernisasi sistem senjata dan lain sebagainya.
Menghadapi situasi seperti itu, tidak ada salahnya bila konsep dua homebase yaitu satu di wilayah barat dan satu di kawasan timur yang telah dirumuskan oleh para perwira pendahulu ditengok kembali. Kalau soal ancaman bencana, sebenarnya dapat dikurangi dampaknya melalui pembangunan pangkalan yang memperhatikan mitigasi bencana. Sebagai perbandingan, Jepang yang juga merupakan negeri langganan gempa tidak menghadapi masalah berarti terkait dengan pangkalan Angkatan Lautnya. Dengan demikian, Indonesia pun bisa melaksanakan hal serupa.
Kalau kita membuka kembali rencana pembangunan kekuatan Angkatan Laut negeri ini di masa lalu, para perwira Angkatan Laut di era itu telah merancang konsep penyebaran pangkalan Angkatan Laut. Salah satunya adalah eksistensi dua homebase Angkatan Laut, yaitu satu di wilayah barat dan satu di kawasan timur. Homebase di kawasan barat telah lama dibangun yaitu di Teluk Ratai, namun dengan alasan tertentu tidak digunakan oleh armada dan hanya dipakai oleh Marinir. Sedangkan homebase di wilayah timur dirancang terletak di Sorong.
Sangat disayangkan tidak ada kelanjutan antara rencana pembangunan pangkalan Angkatan Laut di masa lalu dengan masa kini. Di sisi lain, sejak lama dirasakan bahwa homebase di Surabaya sudah kurang layak lagi seiring perkembangan wilayah di sekitarnya. Begitu pula pangkalan yang terletak di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.
Bukan rahasia lagi bahwa sekarang dibutuhkan homebase baru bagi armada Angkatan Laut. Terlebih lagi dalam tahun-tahun ke depan realisasi tiga eskader atau armada bernomor atau armada kawasan yang berada di bawah Armada RI tinggal soal waktu. Guna membangun pangkalan baru, dapat dipastikan memerlukan anggaran pembangunan yang tidak sedikit. Sementara kebutuhan anggaran bagi Angkatan Laut bukan semata soal membuat pangkalan baru, tetapi juga memodernisasi sistem senjata dan lain sebagainya.
Menghadapi situasi seperti itu, tidak ada salahnya bila konsep dua homebase yaitu satu di wilayah barat dan satu di kawasan timur yang telah dirumuskan oleh para perwira pendahulu ditengok kembali. Kalau soal ancaman bencana, sebenarnya dapat dikurangi dampaknya melalui pembangunan pangkalan yang memperhatikan mitigasi bencana. Sebagai perbandingan, Jepang yang juga merupakan negeri langganan gempa tidak menghadapi masalah berarti terkait dengan pangkalan Angkatan Lautnya. Dengan demikian, Indonesia pun bisa melaksanakan hal serupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar