All hands,
Keunggulan pesawat patroli maritim antara lain terletak pada sistem sensor dan senjata yang diusung olehnya. Sistem sensor pada pesawat tersebut harus diintegrasikan dengan sistem pesawat secara keseluruhan. Itulah tantangan yang dihadapi oleh produsen pesawat terbang bersama dengan produsen sistem sensor dalam rangka mengintegrasikannya sehingga pesawat tersebut menjadi pesawat patroli maritim yang dapat diandalkan.
Tantangan demikian juga dihadapi oleh industri kedirgantaraan Indonesia yang memproduksi pesawat patroli maritim bagi kepentingan Angkatan Laut. Pabrikan itu selama ini telah memasok beberapa pesawat patroli maritim kepada Angkatan Laut dan dalam beberapa tahun ke depan akan menyuplai kembali beberapa pesawat patroli maritim dari jenis yang berbeda. Berdasarkan pengalaman yang ada, keandalan integrasi sistem pada pesawat itu masih dipertanyakan.
Salah satunya pada masalah layanan purna jual. Seringkali integrasi sistem yang pada fase uji coba mulus dan tidak bermasalah, ketika mencapai fase full operational capability justru baru muncul masalah. Pengalaman itu setidaknya dialami oleh Angkatan Udara yang mengoperasikan CN-235 MPA.
Pesan dari sini adalah Angkatan Laut harus mengawasi dan menguji coba hasil integrasi sistem sensor pada CN-235 ASW nantinya sebelum pesawat itu diserahkan kepadanya. Pengawasan sebaiknya dilakukan sejak saat sistem sensor diintegrasikan dengan sistem lainnya di pesawat hingga saat uji kelaikan. Uji kelaikan hendaknya dilakukan dengan ketat, artinya perlu dilakukan secara berulang dalam waktu yang lama. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi agar jangan sampai pesawat itu justru bermasalah ketika sudah memasuki tahap full operational capability seperti yang dialami oleh pesawat CN-235 MPA milik pihak lain.
Karena mengacu pada pengalaman operasional pesawat MPA Angkatan Laut tipe lainnya, dukungan layanan purna jual terhadap pesawat tersebut masih jauh dari harapan. Untuk memperbaiki kerusakan pada sistem sensor tertentu, dibutuhkan waktu yang panjang karena ketidaksiapan dari produsen itu sendiri.
Keunggulan pesawat patroli maritim antara lain terletak pada sistem sensor dan senjata yang diusung olehnya. Sistem sensor pada pesawat tersebut harus diintegrasikan dengan sistem pesawat secara keseluruhan. Itulah tantangan yang dihadapi oleh produsen pesawat terbang bersama dengan produsen sistem sensor dalam rangka mengintegrasikannya sehingga pesawat tersebut menjadi pesawat patroli maritim yang dapat diandalkan.
Tantangan demikian juga dihadapi oleh industri kedirgantaraan Indonesia yang memproduksi pesawat patroli maritim bagi kepentingan Angkatan Laut. Pabrikan itu selama ini telah memasok beberapa pesawat patroli maritim kepada Angkatan Laut dan dalam beberapa tahun ke depan akan menyuplai kembali beberapa pesawat patroli maritim dari jenis yang berbeda. Berdasarkan pengalaman yang ada, keandalan integrasi sistem pada pesawat itu masih dipertanyakan.
Salah satunya pada masalah layanan purna jual. Seringkali integrasi sistem yang pada fase uji coba mulus dan tidak bermasalah, ketika mencapai fase full operational capability justru baru muncul masalah. Pengalaman itu setidaknya dialami oleh Angkatan Udara yang mengoperasikan CN-235 MPA.
Pesan dari sini adalah Angkatan Laut harus mengawasi dan menguji coba hasil integrasi sistem sensor pada CN-235 ASW nantinya sebelum pesawat itu diserahkan kepadanya. Pengawasan sebaiknya dilakukan sejak saat sistem sensor diintegrasikan dengan sistem lainnya di pesawat hingga saat uji kelaikan. Uji kelaikan hendaknya dilakukan dengan ketat, artinya perlu dilakukan secara berulang dalam waktu yang lama. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi agar jangan sampai pesawat itu justru bermasalah ketika sudah memasuki tahap full operational capability seperti yang dialami oleh pesawat CN-235 MPA milik pihak lain.
Karena mengacu pada pengalaman operasional pesawat MPA Angkatan Laut tipe lainnya, dukungan layanan purna jual terhadap pesawat tersebut masih jauh dari harapan. Untuk memperbaiki kerusakan pada sistem sensor tertentu, dibutuhkan waktu yang panjang karena ketidaksiapan dari produsen itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar