All hands,
Dilihat dari aspek lokasi penyebaran, terdapat sejumlah pangkalan Angkatan Laut negeri ini yang letaknya berbatasan langsung dengan negara-negara lain. Kondisi demikian mendeskripsikan bahwa pangkalan-pangkalan tersebut bernilai lebih strategis dibandingkan dengan kebanyakan pangkalan yang tidak langsung berbatasan dengan negara lain di sekitar Indonesia. Dengan nilai strategis yang disandang, sudah sepatutnya bila pangkalan Angkatan Laut yang berada di wilayah perbatasan mendapatkan prioritas lebih dibandingkan pangkalan lainnya.
Prioritas antara lain dari aspek personel, operasi, logistik dan lain sebagainya. Tentang aspek personel, sebaiknya personel yang ditempatkan di pangkalan tersebut mempunyai kemampuan yang tidak diragukan. Baik dalam soal diplomasi dengan pihak Angkatan Laut negara yang berbatasan, penguasaan bahasa asing maupun penguasaan tentang seluk beluk operasi di laut.
Aspek operasi antara lain menyangkut ketersediaan sarana operasi seperti kapal patroli dan pendukung. Masalah kapal patroli selama ini masih menjadi salah satu problem di berbagai pangkalan Angkatan Laut, termasuk di pangkalan-pangkalan yang berada di wilayah perbatasan. Sudah bukan rahasia lagi bahwa luasan daerah tanggung jawab pangkalan dengan ketersediaan kapal patroli masih tidak berbanding lurus.
Soal logistik terkait dengan ketersediaan sarana dan prasarana untuk mendukung operasi. Intinya adalah terpenuhinya 4R oleh pangkalan guna mendukung operasi, baik oleh unsur kapal patroli yang berasal dari Armada RI maupun dari pangkalan setempat. Selama ini operasi yang digelar tergantung pada pagu bahan bakar yang disediakan oleh pemerintah.
Masalah lainnya adalah intelijen. Unsur intelijen dituntut meningkatkan kemampuan deteksinya terhadap situasi wilayah tanggung jawabnya, baik melalui humint maupun peralatan lainnya seperti radar pengamatan maritim. Keberhasilan intelijen mendapatkan informasi yang akurat akan menentukan keberhasilan operasi, apalagi pada wilayah perbatasan dengan negara lain.
Dilihat dari aspek lokasi penyebaran, terdapat sejumlah pangkalan Angkatan Laut negeri ini yang letaknya berbatasan langsung dengan negara-negara lain. Kondisi demikian mendeskripsikan bahwa pangkalan-pangkalan tersebut bernilai lebih strategis dibandingkan dengan kebanyakan pangkalan yang tidak langsung berbatasan dengan negara lain di sekitar Indonesia. Dengan nilai strategis yang disandang, sudah sepatutnya bila pangkalan Angkatan Laut yang berada di wilayah perbatasan mendapatkan prioritas lebih dibandingkan pangkalan lainnya.
Prioritas antara lain dari aspek personel, operasi, logistik dan lain sebagainya. Tentang aspek personel, sebaiknya personel yang ditempatkan di pangkalan tersebut mempunyai kemampuan yang tidak diragukan. Baik dalam soal diplomasi dengan pihak Angkatan Laut negara yang berbatasan, penguasaan bahasa asing maupun penguasaan tentang seluk beluk operasi di laut.
Aspek operasi antara lain menyangkut ketersediaan sarana operasi seperti kapal patroli dan pendukung. Masalah kapal patroli selama ini masih menjadi salah satu problem di berbagai pangkalan Angkatan Laut, termasuk di pangkalan-pangkalan yang berada di wilayah perbatasan. Sudah bukan rahasia lagi bahwa luasan daerah tanggung jawab pangkalan dengan ketersediaan kapal patroli masih tidak berbanding lurus.
Soal logistik terkait dengan ketersediaan sarana dan prasarana untuk mendukung operasi. Intinya adalah terpenuhinya 4R oleh pangkalan guna mendukung operasi, baik oleh unsur kapal patroli yang berasal dari Armada RI maupun dari pangkalan setempat. Selama ini operasi yang digelar tergantung pada pagu bahan bakar yang disediakan oleh pemerintah.
Masalah lainnya adalah intelijen. Unsur intelijen dituntut meningkatkan kemampuan deteksinya terhadap situasi wilayah tanggung jawabnya, baik melalui humint maupun peralatan lainnya seperti radar pengamatan maritim. Keberhasilan intelijen mendapatkan informasi yang akurat akan menentukan keberhasilan operasi, apalagi pada wilayah perbatasan dengan negara lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar